Produksi Beras di Lebak Tembus 271.774 Ton

Produksi Beras di Lebak Tembus 271.774 Ton

NERACA

Lebak - Produksi beras hasil panen petani sampai Agustus 2018 di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menembus 271.774 ton dan dinyatakan surplus selama 14,7 bulan.

"Kami menjamin persedian beras untuk konsumsi masyarakat mencukupi sampai akhir 2019," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, dikutip dari Antara, kemarin.

Produksi beras petani Kabupaten Lebak menyumbangkan kedaulatan pangan nasional, sebab sekitar 40 persen dipasok ke luar daerah, seperti Jakarta, Bogor, hingga Lampung. Sedangkan, 60 persen hasil panen disimpan di lumbung pangan untuk kebutuhan konsumsi anggota keluarga.

Selama ini, persedian beras melimpah dan surplus sehingga harga di pasaran relatif stabil. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Perkebunan setempat produksi beras hingga Agustus 2018 sebanyak 271.774 ton atau 494.135 gabah kering giling (GKG). Untuk kebutuhan konsumsi beras bagi warga Kabupaten Lebak yang berpenduduk 1,2 juta jiwa itu sekitar 11.977 ton per bulan atau 143.724 ton per tahun dengan rata-rata per kapita sebanyak 114 kilogram. Karena itu, produksi beras di Lebak surplus sekitar 175.959 ton dan aman hingga 14,7 bulan ke depan."Kami yakin persedian beras lokal tidak ada masalah karena kebutuhan pangan surplus," kata dia menjelaskan.

Dede mengatakan, pihaknya menginstruksikan kepada petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Distanbun kecamatan, petugas penyuluh lapang (PPL), kelompok tani dan stakeholder agar mengoptimalkan gerakan percepatan tanam guna mendongkrak produksi pangan.

Saat ini, kata dia, sejak dua hari terakhir mulai turun hujan sehingga diperkirakan akhir September sampai-Desember memasuki musim penghujan."Kami mendorong petani terus melakukan gerakan percepatan tanam," ujar dia.

Sementara itu, seorang pedagang beras di Pasar tradisional Rangkasbitung, Ujang (55) mengatakan, selama ini pasokan beras lokal mencukupi dan tidak mendatangkan dari luar daerah. Sebab, hasil panen Juli 2018 lalu melimpah, meski terjadi kekeringan."Semua beras yang ada itu didatangkan dari petani lokal, sehingga harga masih stabil," kata dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

Pakar Ajak Masyarakat Dukung Perbaikan Pelayanan Publik Bea Cukai

  NERACA Jakarta - Pakar keamanan nasional dan intelijen Dr. Stepi Anriani menilai kinerja Bea Cukai selama ini masih baik.…

Cegah Miskomunikasi, Kemenkeu Komitmen Sempurnakan Prosedur dan Perkuat Layanan Publik

  NERACA Jakarta – Kemenkeu berkomitmen untuk terus menyosialisasikan kebijakan, menyempurnakan prosedur, dan mengajak para pemangku kepentingan untuk bersama-sama memperkuat…

MenkopUKM: PLUT KUMKM Harus Sinergi Dengan Komunitas Bangun Inovasi Produk, Market, dan Model Bisnis

NERACA Biak Numfor, Papua - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya aktivitas Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT)…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pakar Ajak Masyarakat Dukung Perbaikan Pelayanan Publik Bea Cukai

  NERACA Jakarta - Pakar keamanan nasional dan intelijen Dr. Stepi Anriani menilai kinerja Bea Cukai selama ini masih baik.…

Cegah Miskomunikasi, Kemenkeu Komitmen Sempurnakan Prosedur dan Perkuat Layanan Publik

  NERACA Jakarta – Kemenkeu berkomitmen untuk terus menyosialisasikan kebijakan, menyempurnakan prosedur, dan mengajak para pemangku kepentingan untuk bersama-sama memperkuat…

MenkopUKM: PLUT KUMKM Harus Sinergi Dengan Komunitas Bangun Inovasi Produk, Market, dan Model Bisnis

NERACA Biak Numfor, Papua - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya aktivitas Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT)…