Bank Sentral Malaysia Pertahankan Suku Bunga

 

 

 

NERACA

 

Kuala Lumpur - Bank sentral Malaysia, Bank Negara Malaysia, pada Rabu mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah di 3,25 persen, karena pihaknya meramalkan pertumbuhan ekonomi negara itu akan menghadapi risiko penurunan di tengah ketegangan perdagangan dan inflasi diperkirakan akan naik tipis.

Keputusan moneter saat ini konsisten dengan sikap kebijakan yang diharapkan, kata bank sentral dalam sebuah pernyataannya setelah pertemuan Komite Kebijakan Moneter (MPC) kelima tahun ini. "MPC akan terus memantau dan menilai keseimbangan risiko-risiko seputar prospek pertumbuhan domestik dan inflasi," katanya.

Bank sentral mengatakan konsumsi swasta, yang didorong oleh "tax holiday" dengan transisi dari Pajak Barang dan Jasa ke Pajak Penjualan dan Jasa, akan terus didorong oleh pertumbuhan upah dan pekerjaan yang stabil, sementara kegiatan investasi diproyeksikan akan didukung oleh berlanjutnya ekspansi kapasitas di sektor-sektor utama, khususnya di industri yang berorientasi ekspor, bank menambahkan.

Namun, bank mengatakan belanja sektor publik diperkirakan akan membebani pertumbuhan karena pemerintah memprioritaskan kembali pengeluarannya. Dalam jangka pendek, Bank Negara memperkirakan ekonomi akan menghadapi risiko-risiko penurunan yang berasal dari meningkatnya ketegangan perdagangan, pelemahan yang berkepanjangan di sektor pertambangan dan pertanian serta beberapa ketidakpastian kebijakan domestik.

"Pada keseimbangan, ekonomi Malaysia diperkirakan akan tetap pada jalur pertumbuhan yang stabil," katanya, menambahkan inflasi umum diperkirakan akan sedikit meningkat dengan mempertimbangkan dampak dari langkah-langkah kebijakan pada faktor-faktor biaya domestik masuk ke 2019. Dampak dari perubahan dalam rezim pajak pada inflasi umum akan menjadi sementara dan berakhir menjelang 2019, kata bank sentral.

"Sejalan dengan ekonomi regional, pasar keuangan domestik terus mengalami arus keluar portofolio non-residen karena perkembangan global yang sedang berlangsung," katanya. Langkah bank sentral sesuai dengan harapan, dan para ekonom memperkirakan bank akan tetap netral dan bertahan untuk sisa tahun ini.

"Di tengah risiko yang seimbang, kami mempertahankan pandangan dasar kami dari kenaikan suku bunga tunggal pada 2018. Kami memperkirakan perekonomian domestik akan terus berkembang pada kecepatan moderat pada 2018," kata MIDF Research dalam catatan investor. Perkembangan ke depan di front internal maupun eksternal akan menentukan prospek kebijakan moneter Malaysia yang akan datang, kata lembaga riset tersebut.

 

BERITA TERKAIT

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…