NERACA
Jakarta – Pasca disetujui penerbitan saham baru dengan melakukan mekanisme Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement oleh pemegang saham dalam rangka memperkuat struktur permodalan, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) berencana menggunakan dana private placement untuk keperluan pengembangan usaha dan ekspansi.
Deden Rochmawaty, General Manager Corporate Affairs META dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, aksi korporasi tersebut memang ditujukan untuk pengembangan proyek lini bisnis perseroan. “Saat ini perseroan berencana melakukan pengembangan usaha dan investasi di sektor energi terbarukan dengan target kapasitas terpasang hingga 300MV dan periode 5 tahun mendatang," ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya penambahan modal tersebut rencana pengembangan usaha ini akan dilakukan secara organik maupun anorganik dengan cara akuisisi. Disampaikannya, usaha ini akan dikembangkan melalui entitas anak usaha yang saat ini memang tengah menjajaki kemungkinan pengembangan dan akuisisi beberapa lokasi di Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
Selain itu, tambah Deden perseroan juga tengah melakukan pengembangan proyek di sektor jalan tol melalui entitas anak di Jakarta, Tangerang Selatan, maupun di Timur Indonesia. "Di Timur ini kita ada proyek pembangunan jalan tol layang AP. Pettarani, Makassar yang saat ini memang tengah dalam tahap pembangunan," ujarnya.
Tol layang yang memiliki panjang 4,3km ini akan menjadi ikon baru Kota Makassar yang keberadaannya dapat memberikan kontribusi besar terhadap mobilitas warga Makassar, sekaligus memberikan solusi dan pengendali kepadatan arus kendaran yang ada. Tidak hanya itu, tambah Deden saat ini perseroan juga tengah melakukan pengembangan usaha disektor pengolahan air bersih dengan mengikuti lelang proyek dan Business to Business (B2B).
Dalam kesempatan yang sama, manajemen perseroan juga telah mendapat persetujuan para pemegang saham untuk melakukan perubahan susunan direksi dan dewan komisaris perseroan. Dimana dewan komisaris, terdiri dari komisaris utama: Jose Ma. K. Lim, komisaris : Rodrigo E. Franco komisaris (independen) : Lt.Gen (R) Johny J. Lumintang
Kemudiaan direksi perseroan, terdiri dari: direktur utama: M. Ramdani Basri, direktur: Danni Hassan, direktur (independen) : Ridwan Irawan, direktur : Charly G. Espanola, direktur : Amadeo N. Bejec, direktur : Christopher Daniel C. Lizo, direktur: Francis D. Rojas.
Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…
NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…
NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…
Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…
NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…
NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…