Dorong Perusahaan Starup IPO - BEI Siapkan Papan Akselerasi Perdagangan

NERACA

Jakarta – Sejatinya pasar modal tidak hanya diperuntukkan bagi perusahaan besar saja, tetapi perusahaan kecil dengan prospek yang bagus juga terbuka untuk dicatatkan sahamnya di pasar modal. Berangkat dari hal tersebut, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong perusahaan kecil untuk tercatat sahamnya di pasar modal. Maka untuk mengakomodasi, pihak BEI akan menambah papan akselerasi bagi usaha menengah dan kecil atau starup.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, IGD N Yetna Setia menjelaskan, papan akselerasi atau IDX Inkubator diharapkan membantu para pengusaha muda yang membuat usaha rintisan agar bisa melakukan penawaran saham perdana kepada investor publik (Initial Public Offering/IPO).”Bagi mereka yang baru merintis kegiatannya tentu harus ada action dulu, jadi dia harus punya prospek masa depan (future prospect) atau bisnis model. Jadi intinya kami pasar modal untuk semuanya bukan hanya yang sudah besar saja," tandasnya di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut Yetna menjelaskan, melalui IDX Inkubator, BEI ingin menjaring milenials untuk berkontribusi kepada pasar modal Indonesia untuk kedepannya mampu melakukan IPO. Skemanya, BEI akan memasukkan nama-nama institusi yang dianggap layak masuk ke papan akselerasi (IDX Inkubator) dan dapat dipindahkan ke papan pengembangan bursa apabila bisnis institusi tersebut melaju secara signifikan.”Kalau perusahaan yang grooming itu kan kami sediakan papan pengembangan saat ini pattern-nya jelas. Jadi pasar modal bukan dengan mereka yang mature saja, tapi juga dengan mereka yang misalnya milenials," ungkapnya.

Yetna menambahkan, BEI sangat tertarik kepada institusi yang bergerak di bidang teknologi digital untuk masuk dalam papan akselerasinya. Saat ini, pihaknya masih terus mengkaji dan sedang memproses penyelesaian inisiasi papan akselerasi yang dikhususukan bagi pengusaha kecil dan pengusaha muda tersebut.”IDX Inkubator akan mengumpulkan anak-anak milenials gitu ya, dengan perkembangan digital teknologi saat ini. Makanya nanti kami bridging dulu, kita didik sampai nanti dia bisa masuk papan akselerasi," ujar Yetna.

Sebagai informasi, saat ini BEI memiliki dua penggolongan bagi perusahaan untuk melakukan pencatatan saham perdana. Pertama, jalur papan pengembangan dengan syarat; sudah beroperasi pada bisnis utama yang sama selama dua belas bulan, walau belum membukukan keuntungan tapi harus memproyeksikan laba pada tahun kedua dan bagi sektor tertentu pada tahun keenam, menyampaikan laporan keuangan auditan satu tahun, opini laporan keuangan wajar tanpa pengecualian dan aset berwujud bersih minimal Rp5 miliar.

Selain itu, bagi perusahaan yang menggunakan jalur papan pengembangan harus menawarkan minimal 150 juta saham. Rincinya, 20% dari total saham untuk ekuitas kurang dari Rp500 miliar, 15% dari total saham untuk ekuitas Rp500 miliar hingga Rp2 triliun atau 10% dari total saham untuk ekuitas diatas Rp2 triliun. Syarat terakhir, jumlah pemegang saham minimal 500 pihak.

Sedangkan perusahaan terbuka yang tergolong papan utama, jika masa operasional pada bisnis utama minimal tiga tahun, membukukan laba usaha pada satu tahun terakhir, menyampaikan laporan keuangan auditan tiga tahun sebelumnya, mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian dalam dua tahun terakhir dan memiliki aset berwujud bersih minimal Rp100 miliar. Lebih lanjut, saham yang ditawarkan kepada publik minimal 300 juta lembar saham. Selain itu, 20% dari total saham jika ekuitas dibawah Rp500 miliar, 15% dari total saham jika ekuitas mulai dari Rp500 miliar hingga Rp2 triliun dan 10% dari total saham jika ekuitas lebih dari Rp2 triliun. Terakhir, jumlah pemegang saham harus lebih dari 1.000 pihak.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…