Realisasi Kontrak Baru TOTL Capai Rp 2,6 Triliun

NERACA

Jakarta – Geliat pembangunan infrastruktur memberikan berkah bagi perusahaan konstruksi, termasuk PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL). Pasalnya, sampai dengan Agustus realisasi kontrak baru perseroan sebesar Rp 2,6 triliun atau telah mencapai 65% dari target kontrak baru sampai akhir tahun 2018 sebesar Rp 4 triliun.

Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada, Mahmilan Sugiyo Warsana mengatakan, sejumlah proyek yang ditangani sampai dengan Agustus 2018 antara lain gedung hunian bertingkat, perkantoran, pendidikan, hotel, dan kawasan terpadu atau mixed used. Salah satu kontrak terbaru yang didapatkan yakni pekerjan mixed used di Surabaya, Jawa Timur.”Jadi untuk Agustus 2018 ada Trans Icon Surabaya, Binus Malang, dan Fitting Out Gedung Sequis,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, nilai proyek yang sedang dihitung pipeline oleh perseroan saat ini sebesar Rp9,60 triliun. Dimana proyek swasta masih mendominasi portofolio. Kendatipun demikian, perseroan merevisi turun target kinerjanya tahun ini. Pasalnya, ada pekerjaan beberapa proyek yang sedang ditangani mengalami kendala perizinan. Semula TOTL menargetkan pendapatan Rp 3,1 triliun dan laba bersih Rp 210 miliar tahun 2018 ini. Namun, dengan kendala-kendala itu maka pekerjaan proyek yang harusnya sudah dibukukan ke dalam pendapatan tahun ini akan mundur.

Kata Mahmilan SW, ada tiga proyek yang eksekusinya terkendala karena belum mendapatkan perizinan. "Ketiga proyek yang eksekusinya mundur itu ada di wilayah Slipi Jakarta, satu proyek di daerah Tendean, dan satu lagi proyek join operation," ujarnya.

Ke depan, TOTL masih akan fokus menggarap proyek-proyek gedung vertikal dengan konsentrasi di segmen premium. Perusahaan ini belum berencana masuk ke sektor infrastruktur karena keahlian mereka hanya ada di sektor gedung. " Tahun depan, kami masih fokus di gedung," kata Mahmilan.

Pada tahun 2019, TOTL menargetkan kontrak baru Rp 4 triliun atau sama dengan target tahun ini. Perusahaan konstruksi ini tidak ingin terlalu agresif mengingat tahun depan merupakan tahun politik dimana sejumlah pengembang masih akan menahan diri untuk memulai pembangunan proyek-proyek baru. Perseroan masih memfokuskan diri untuk bermain di bisnis konstruksi, meskipun sudah memiliki lahan di BSD Tangerang Selatan.

Disampaikan Mahmilan, pihaknya belum ingin masuk untuk pengembangan properti karena industrinya masih lesu. "Bisnis properti masih lesu. Jadi kami belum mau masuk ke sana walaupun sebetulnya kami sudah punya anak usaha di bisnis properti," kata Mahmilan.

Sementara untuk serapan belanja modal atau capital expenditure (capex), perseroan mengungkapkan telah mencapai Rp18,6 miliar dari total dana yang dialokasikan Rp50 miliar pada 2018. Pada 2019, perseroan mengalokasikan belanja modal Rp30 miliar. Rencananya, anggaran tersebut akan digunakan untuk kebutuhan peralatan proyek, peralatan IT, peralatan software, dan lain-lain.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…