Saham MD Picture Masuk Pengawasan BEI

NERACA

Jakarta –Harga saham melesat di luar kebiasaan atau menunjukkan unusual market activity (UMA), perdagangan saham PT MD Picture Tbk (FILM) masuk dalam pengawasan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari harga perdana Rp 210 per saham, saat ini harga saham FILM sudah menyentuh Rp760 atau meroket 261,9%.

Mengawali perdagangan Senin awal pekan kemarin, saham FILM mencatatkan kenaikan sebesar 24,59%,”Bursa sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,"kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M. Panjaitan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa. Investor juga diminta untuk mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasi. Bursa juga mengimbau agar investor mengkaji kembali rencana aksi korporasi apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Disampaikan Lidia, pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Sebelumnya, Manooj Punjabi, Direktur Utama FILM pernah bilang, dalam penawaran umum saham perdana, perseroan mengalami kelebihan permintaan atau mencatatkan oversubscribed sebanyak 300 kali.”Kelebihan permintaan ini karena banyak teman artis yang mendapat kesempatan untuk ikut berinvestasi juga,"ungkapnya.

FILM resmi mencatatkan diri di BEI dengan melepas sebesar 1,3 miliar saham dan memperoleh pendanaan sebesar Rp 274 miliar. Beberapa artis menghadiri pencatatan perdana saham FILM ini seperti Pandji Pragiwaksono, Prilly Latuconsina, Shandy Aulia dan Dwi Sasono. Di hari perdagangan perdananya, FILM tercatat naik 104 poin atau 49,52% menjadi Rp 314 per saham.

Kemudian guna memacu pertumbuhan produksi film, PT MD Pictures Tbk resmi membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan dua perusahaan multinasional untuk memproduksi film. Nilai investasi untuk membentuk perusahan patungan tersebut mencapai US$5 juta. Kedua perusahaan tersebut yaitu XingXing Group yang berasal dari China, dan Studio Invictus Korea yang berasal.

Untuk membentuk perusahaan patungan tersebut. Ketiganya berinvestasi pada nilai besaran yang sama yaitu masing-masing sekitar US$1,7 juta. Kata Manoj Punjabi, perseroan membentuk JV untuk memproduksi motion film sekaligus menjajaki peluang memperluas pasar ke negara lain.”Kami akan memproduksi film di Indonesia dan dalam 1—2 tahun kami akan memproduksi film yang dapat dirilis di China. Setelah IPO ini, rencana JV dengan siapapun, kami sudah memiliki danannya,”ujarnya.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…