Bank Of China Tawarkan Pembiayaan "Panda Bond"

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Bank of China menawarkan alternatif pembiayaan melalui instrumen RMB Denominated Bond atau Panda Bond kepada korporasi swasta dan pelat merah Indonesia. Country Manager Bank of China Zhang Chao mengklaim Panda Bond dapat membantu perseroan di Indonesia dalam memilih obligasi yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Investor dan peminjam dapat memasuki pasar baru untuk melakukan diversifikasi. 

"Selain penerbitan Panda Bond dengan kemampuan hedging, kami juga bekerja sama dengan rekan-rekan di Jakarta untuk mengusulkan produk dan layanan treasury lainnya kepada klien kami," ujarnya di Jakarta, Rabu (8/8). Dia mengatakan pihaknya mengeluarkan Panda Bond sebagai sumber pendanaan pertama yang menggunakan mata uang yuan. Menurutnya, volatilitas dan fluktuasi dari mata uang RMB lebih baik dibandingkan dengan dolar.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerjasama dengan Bank of China melakukan penjajakan pembiayaan alternatif "Panda Bond" atau obligasi dalam denominasi mata uang renminbi (RMB) China. “Kita kan mencoba semua alternatif pembiayaan karena kebutuhan pembiayaan kita sangat tinggi. Jadi semua yang datang, dan kalau kita lihat itu memungkinkan untuk jadi alternatif, kenapa enggak," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani.

Panda Bond diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar China dan diperdagangkan pada pasar China. Produk pendanaan alternatif "business to business" (B2B) tanpa memerlukan fasilitas dari pemerintah. Rosan menjelaskan Panda Bond telah menjadi obligasi global terbesar nomor tiga di dunia setelah obligasi berdenominasi dolar AS dan yen Jepang.

Secara likuiditas, ia juga menyebut Panda Bond memiliki potensi yang bagus sehingga bisa dilirik sebagai alternatif pembiayaan baik bagi korporasi maupun BUMN. "Tetap ada risiko dari segi nilai tukarnya karena mata uang China sedang melemah. Itu punya dua sisi, bisa 'devaluated' bisa juga 'revaluated'. Mereka sedang mempelajari itu," katanya.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang BUMN Adisatrya Sulisto menyebut pembangunan infrastruktur masih menjadi program utama pemerintah. Dengan demikian, keperluan pembiayaan dipastikan juga meningkat. "Hasil diskusi dengan Bank of China, kami lihat Panda Bond ini bisa jadi alternatif pembiayaan," tuturnya. Alternatif pembiayaan itu diharapkan memudahkan pengusaha dan korporasi lebih berdaya saing.

BERITA TERKAIT

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…