Profit Taking, IHSG Terkoreksi 9,88 Poin

NERACA

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/8) kemarin ditutup melemah tipis sebesar 9,88 poin seiring aksi ambil untung sebagian investor. IHSG ditutup melemah 9,88 poin atau 0,16% menjadi 6.091,25. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 3,63 poin atau 0,37% menjadi 967,57.

Analis senior CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan, sebagian pelaku pasar memanfaatkan penguatan saham sebelumnya untuk ambil untung sehingga laju IHSG tertahan.”Adanya aksi ambil untung oleh sebagian investor mendorong IHSG bergerak ke area negatif,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Kendati demikian, lanjut dia, pelemahan IHSG relatif terbatas seiring aksi beli investor asing di pasar saham domestik. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan beli bersih sebesar Rp105,43 miliar. “Nilai tukar rupiah yang terapresiasi turut menjadi sentimen bagi pasar saham sehingga IHSG tidak tertekan lebih dalam," jelasnya.

Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, IHSG masih memiliki peluang untuk kembali menguat seiring kondisi fundamental perekonomian nasional yang cukup terjaga.”Rupiah terapresiasi terhadap dolar AS, sehingga potensi menguat masih akan terlihat ke depannya," katanya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham sebanyak 399.556 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,113 miliar lembar saham senilai Rp7,865 triliun. Sebanyak 168 saham naik, 215 saham menurun, dan 131 saham tidak bergerak nilainya. Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei ditutup naik 155,42 poin (0,69%) ke 22.662,74, indeks Hang Seng menguat 429,32 poin (1,54%) ke 28.248,88, dan Straits Times menguat 54,66 poin (1,66%) ke posisi 3.340,00.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat 8,96 poin atau 0,15% menjadi 6.110,09, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,38 poin atau 0,14% menjadi 972,58.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Indonesia, Alfiansyah dalam kajiannya mengemukakan bahwa pertumbuhan data ekonomi Indonesia yang positif memberikan kepercayaan bagi investor dan menjadi sinyal positif bagi IHSG.”Di tengah ketidakpastian global dari perang dagang hingga potensi berlanjutnya kenaikan suku bunga the Fed, sentimen dari dalam negeri memberi kepercayaan investor," ujarnya.

Dirinya mengatakan, pemerintah optimistis pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dapat tumbuh 5,3% pada akhir tahun 2018 mendatang.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…