Bulfest 2018 Resmi Ditutup, Jumlah Transaksi Jual-Beli Meningkat Hingga 70 Persen

Bulfest 2018 Resmi Ditutup, Jumlah Transaksi Jual-Beli Meningkat Hingga 70 Persen

NERACA

Buleleng, Bali - Perhelatan Buleleng Festival (Bulfest) ke-VI tahun 2018 berakhir dengan meriah. Festival yang mengusung tema “The Spirit of Pluralism” atau Semangat Pluralisme telah berlangsung selama lima hari mulai dari tanggal 2 Agustus 2018 hingga 6 Agustus 2018. Acara penutupan yang dilaksanakan pada gelaran panggung utama di kawasan Patung Singa Ambara Raja ini mengalami peningkatan dalam transaksi jual beli selama festival.

Dari kegiatan jual-beli sebanyak 196 stand selama lima hari penyelenggaraan acara, tercatat bahwa transaksi bisa mencapai Rp2,12 Miliar atau mengalami peningkatan hingga 70% jika dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun lalu , yang sebelumnya mencapai Rp1,25 Miliar. Bahkan tahun ini transaksi jual beli dalam lima hari diperkirakan dapat mencapai Rp3,5 Miliar.

Ketua Panitia Bulfest 2018, Ni Made Rousmini mengatakan bahwa peningkatan transaksi jual beli ini dibandingkan tahun lalu ini dikarenakan adanya penambahan stand dan semakin ramainya pengunjung yang melakukan transaksi.“Sekarang transaksinya mengalami peningkatan mencapai 70 persen. Jika dibandingkan dengan tahun lalu yang transaksinya mencapai Rp1,25 miliar, tahun ini mencapai Rp2,12 miliar. Jumlah stand tahun ini juga bertambah 12 stand jika dibandingkan dengan tahun lalu,” ujar Ni Made Rousmini ketika ditemui pada penutupan Bullfest, Senin lalu (6/8).

Penutupan ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana didampingi Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, Sekda Buleleng I Dewa Ketut Puspaka dan Ketua Panitia Bulfest 2018 Ni Made Rousmini. Kegiatan festival Buleleng ke VI selama lima hari, menampilkan berbagai macam hiburan tradisional dan modern. Di panggung utama perhelatan acara, dihadirkan berbagai jenis hiburan seperti penampilan band lokal Buleleng, penampilan para artis Bali, seni tradisi Buleleng, dan penampilan band nasional seperti Superman Is Dead dan D’Masiv. Event yang sudah menjadi kalender event Kementrian Pariwisata Republik Indonesia ini juga menyajikan beragam kuliner khas Buleleng.

Selain di kawasan Patung Singa Ambara Raja, kegiatan juga dilaksanakan di Wantilan Pura Desa Pakraman Buleleng yang menampilkan beberapa kesenian klasik, kontemporer, serta eksperimental dan pementasan di Wantilan Puri Seni Sasana Budaya yang lebih mengutamakan pementasan seni tradisi. Penampilan yang disuguhkan diantaranya Joged Mebarung, Drama Gong Inovatif, Bondres Inovatif, Pementasan Teater, dan Arja atau opera khas Bali. Pada pementasan di Wantilan Puri Seni Sasana Budaya menyuguhkan penampilan mulai dari Sendratari Ramayana, Angklung Mebarung, Gong Kebyar Mebarung, Wayang Inovatif, serta Tari , dan Tabuh Klasik. Selain adanya penampilan seni, Bulfest juga memberikan sejumlah agenda pendukung seperti lomba membuat sajian tradisional Lawar, lomba menggambar, dan lomba mewarnai.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana berharap akan bisa meningkatkan dan menyempurnakan pelaksanaan Bulfest setiap tahunnya. Menurutnya, beragam masukan akan siap untuk ditampung sebagai bahan evaluasi bagi penyelenggaraan Bulfest tahun berikutnya, baik dari sisi konten acara, durasi pelaksanaan festival, kuliner hingga keterlibatan masyarakat yang tergabung dalam Usaha Kecil Menengah (UKM).

“Dari berbagai masukan yang saya terima akan menjadi renungan untuk dipikirkan bersama yang melibatkan para seniman dan budayawan, sehingga Bulfest makin memberikan ruang bagi pelestarian budaya Indonesia. Bulfest telah berhasil merangsang minat masyarakat di pedesaan untuk terus semangat dalam berkesenian. Kami berharap kegiatan Bulfest ditahun berikutnya dapat memberi ruang lebih besar bagi kegiatan seni tradisi, kontemporer, inovatif, eksperimental, dan seni rupa di Buleleng,” tutup Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana. Mohar

 

BERITA TERKAIT

Sangap Surbakti: Silahkan Parpol Pendukung Lawan Politik Prabowo Bergabung, Asal Jangan Ada Kepentingan Politik Jahat!

NERACA Jakarta - Ketua Umum Jaringan Nasional Aktivis '98 (Jarnas '98), Sangap Surbakti menyambut baik mengenai kabar bergabungnya partai politik…

Sekda Kota Sukabumi Tekankan Peningkatan PAD Dalam Mendukung Pembangunan - Diperingatan Hari Otda ke 28

NERACA Sukabumi - Otonomi daerah adalah upaya untuk melakukan desentralisasi kekuasaan kepada pemerintah daerah, dengan maksud mengurangi dominasi pemerintah pusat…

Palembang Raih Penghargaan Penerapan Pelayanan Terbaik Enam Nasional

NERACA Palembang - Pemerintah Kota Palembang Sumatera Selatan meraih penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri sebagai pelaksanaan penerapan standar pelayanan minimal…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Sangap Surbakti: Silahkan Parpol Pendukung Lawan Politik Prabowo Bergabung, Asal Jangan Ada Kepentingan Politik Jahat!

NERACA Jakarta - Ketua Umum Jaringan Nasional Aktivis '98 (Jarnas '98), Sangap Surbakti menyambut baik mengenai kabar bergabungnya partai politik…

Sekda Kota Sukabumi Tekankan Peningkatan PAD Dalam Mendukung Pembangunan - Diperingatan Hari Otda ke 28

NERACA Sukabumi - Otonomi daerah adalah upaya untuk melakukan desentralisasi kekuasaan kepada pemerintah daerah, dengan maksud mengurangi dominasi pemerintah pusat…

Palembang Raih Penghargaan Penerapan Pelayanan Terbaik Enam Nasional

NERACA Palembang - Pemerintah Kota Palembang Sumatera Selatan meraih penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri sebagai pelaksanaan penerapan standar pelayanan minimal…