Jamin Pasar Modal Kondusif - Pemerintah Minta Investor Tidak Khawatir Tahun Politik

NERACA

Jakarta – Tensi tinggi suasana politik sudah mulai dirasakan investor saat ini, meskipun pemilu baru dilakukan tahun depan. Kondisi ini pula yang menghantui pelaku pasar dampaknya terhadap investasi di pasar modal. Namun hal tersebut direspon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan himbauan agar investor tidak terlalu khawatir dengan momentum tahun politik.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen mengatakan, agenda politik memang berdampak ke ekonomi. Apalagi, di saat bersamaan tekanan eksternal sedang sangat kuat. Pemerintah menjamin pasar modal akan kondusif kendati ada potensi kegaduhan karena pemilihan presiden, yang prosesnya sudah dimulai tahun ini.”Pemerintah masih optimistis dalam menghadapi tantangan pada tahun politik," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sebagai salah satu langkah antisipatif, OJK akan terus mengeluarkan kebijakan baik dalam bentuk regulasi maupun infrastruktur guna menjaga stabilitas pasar modal. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto meyakini, tahun politik sama sekali tidak akan berdampak negatif ke pasar modal. Hal ini telah dibuktikan pada gelaran Pilkada serentak pada Juni 2018 yang dinilai berjalan cukup aman.”Agenda politik setiap tahun ada dan setiap lima tahun ada. Pilkada serentak kemarin berjalan aman, ini membuktikan investor tidak khawatir," tuturnya.

Sebelumnya, pengamat ekonomi politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Fachri Ali pernah bilang, tahun politik di 2018 dan 2019 tidak akan berpengaruh pada harga saham. Pada umumnya harga saham memberikan respon terhadap kebijakan-kebijakan ekonomi yang dianggap tidak pro pasar.”Harga saham ditentukan oleh itu. Bukan oleh pertarungan politik. In case di tahun 2019 , pertarungan calon presiden berlangsung, tidak berpengaruh terhadap harga saham," ujarnya.

Menurutnya, pasar modal lebih besar dipengaruhi oleh mekanisme pasar, yaitu penawaran dan permintaan. "Menurut saya harga saham di dalam beberapa hal lepas dari persoalan ada yang menggoreng dan sebagainya, jauh lebih bersifat teknikal, dibandingkan dengan persoalan politik. Oleh karena itu sebesar apapun pertarungan politik tidak berpengaruh pada saham," tuturnya.

Pengaruh politik pada kepercayaan investor baru akan terasa saat pemimpin terpilih membagi-bagi kursi menteri. Pelaku pasar akan melihat apakah menteri bidang ekonomi dinilai mumpuni untuk mengurus negeri ini.  Kata Head of Research Infinitum Advisory, Agustini Hamid, investor menghindari saham-saham yang berisiko pada tahun politik 2018-2019. Salah satunya yakni saham di sektor komoditas.”Saham komoditas lebih terdampak dari risiko pasar, termasuk di dalamnya risiko politik yang tidak bisa dihindari investor," ungkapnya.

Pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri memproyeksikan kondisi pasar modal pada 2018 dan 2019 tidak akan terpengaruh situasi perpolitikan, yang mulai diramaikan oleh pesta demokrasi. Meski begitu, pergerakan di pasar saham diperkirakan tidak akan terpengaruh secara signifikan. Pasalnya, belajar dari 2004, 2009, 2014, itu memang secara keseluruhan market tidak terpengaruh dengan kondisi politik. Oleh karena itu, diharapkan juga terjadi di tahun 2018, 2019.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…