NERACA

Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggandeng Badan Amil Zakat (Baznas) untuk menghimpun dan menyalurkan dana zakat karyawan di lingkungan lembaga yang menaungi dunia usaha itu. Penandatanganan kerja sama kedua lembaga itu tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani dan Wakil Ketua Baznas Zainulbahar Noor di Jakarta, Rabu (25/7).

"Kerja sama ini tidak hanya mencakup pengumpulan dana, tapi bagaimana kami mencoba meningkatkan peran umat untuk mengentaskan kemiskinan serta mendorong perekonomian menjadi lebih baik," kata Rosan. Ia menyebut dana zakat yang terhimpun dapat disalurkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Potensinya besar dan kami akan menindaklanjuti kerja sama ini secara komprehensif," katanya. Melalui kerja sama tersebut, kedua lembaga sepakat untuk membentuk unit khusus pengumpulan zakat sekaligus kerja sama sosialisasi zakat di seluruh cabang daerah. "Melalui kerja sama ini, atas izin mereka kami akan berikan zakat kami mulai depan melalui Baznas. Karena ada yang nonmuslim juga, jadi sesuai dengan dari mereka. Ini berlaku di semua sekretariat Kadin seluruh Indonesia," ujar Rosan.

Dalam kesempatan yang sama, Zainulbahar menyebut dana zakat bisa dimanfaatkan untuk membangun ekonomi. Kerja sama dengan Kadin diharapkan bisa mendorong penghimpunan dana zakat yang lebih meluas lagi. Unit khusus yang akan dibentuk dapat dikerjasamakan dengan Badan Wakaf Indonesia untuk memfasilitasi pembentukan pusat ekonomi rakyat yang membantu masyarakat miskin. "Kalau bisa membentuk unit aktif ini, kita bisa menggerakkan upaya mendorong ekonomi rakyat, terutama masyarakat miskin," tutupnya.

Potensi zakat nasional yang mencapai Rp217 triliun per tahun sulit dicapai karena faktor lemahnya kesadaran muzaki (pembayar zakat) untuk menunaikan zakatnya melalui institusi resmi.