Momentum Promosi Budaya dan Wisata Indonesia - Asian Games 2018

Asian Games 2018 juga merupakan peluang besar untuk meningkatkan perekonomian nasional bila dimanfaatkan dengan benar dan jitu oleh kalangan pelaku usaha Nusantara.

 

NERACA

 

Ketua Umum Komite Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Tohir mengatakan, event Asian Gemas tidak hanya menjadi event olahraga, tetapi juga momentum untuk memromosikan budaya dan pariwisata Indonesia. "Asian Games ini tidak sekadar event olahraga, tetapi kita bisa sekaligus memromosikan citra Indonesia di dunia," kata Erick.

Seremonial penyambutan api Asian Games saat tiba di Lanud Adisutjipto pada Selasa (17/7) pagi yang dikemas dengan aneka atraksi budaya akan menjadi sorotan dunia. Berbagai atraksi budaya dipersembahkan Dinas Kebudayaan DIY untuk menyambut api Asian Games, mulai dari gamelan serta tarian Sekar Pudyastuti. Dalam kirab menuju Museum Dirgantara, parade Api Asian Games itu dikawal dengan drum band klasik dari pasukan bergodo. "Budaya kita seperti yang kita saksikan, juga makanan kita dan lain-lain menjadi sorotan dunia," kata dia.

Oleh sebab itu, menurut dia, pemilihan Yogyakarta sebagai kota pertama singgahnya api Asian Games merupakan keputusan yang tepat. Apalagi, Yogyakarta merupakan kota yang bersejarah. "Mulai besok api ini akan disatukan dengan api dari Merapen dan mulainya juga di Yogyakarta untuk menuju 53 kota yang lain. Terima kasih atas dukungan maksimal Pemda DIY," kata Erick.

Gubernur DIY Sri Sultan Hemengku Buwono X menilai dipilihkan DIY sebagai daerah pertama dilaluinya api Asian Games 2018 menjadi sebuah kebanggaan dan penghargaan untuk seluruh warga DIY. "Kami siap mendukung sepenuhnya dan semoga perjalanan api ini sesuai dengan target waktu karena pembukaan Asian Games dimulai pada pertengahan Agustus," kata Raja Keraton Ngayogyakarta ini.

Pesawat Boeing TNI AU A-7307 yang membawa api Asian Games 2018 dari New Delhi, India tiba di Baseops Lapangan Udara Adisutjipto, Yogyakarta pada Selasa pagi. Saat ini api tersebut diinapkan di Museum Dirgantara Adisutjipto.

Torch Organaiser Relay Asian Games 2018, Virza Reskyana Indra mengatakan setelah diinapkan di Museum Dirgantara, Rabu (18/7), api obor Asian Games akan diarak ke Candi Ratu Boko. Pada malam harinya obor dibawa ke Candi Prambanan untuk dipertemukan dengan api abadi Merapen oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Kemudian pada Kamis (19/7), lanjut dia, Obor Asian Games dibawa ke Tugu Yogya untuk diarak sepanjang 10 kilometer melintasi Jalan Mangkubumi, Malioboro, Titik Nol Kilometer hingga Alun-Alun Yogyakarta.

Setelah sampai kembali di Tugu Yogyakarta, Obor Asian Games akan dilepas oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti kepada Panitia Inasgoc untuk dibawa ke Solo, Jawa Tengah.

Tak hanya itu, Asian Games 2018 juga merupakan peluang besar untuk meningkatkan perekonomian nasional bila dimanfaatkan dengan benar dan jitu oleh kalangan pelaku usaha Nusantara. Menurut Ketua Komisi X DPR RI Djoko Udjianto meminta pemerintah dan masyarakat mampu memanfaatkan potensi ekonomi saat penyelenggaraan Asian Games 2018 pada Agustus mendatang. "Ini satu kesempatan yang besar dalam rangka meningkatkan perekonomian nasional," kata Djoko Udjianto.

Menurut dia, penyelenggaraan Asian Games harus mampu mencapai empat sukses yakni sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses administrasi dan sukses meningkatkan ekonomi kreatif.

Politikus Partai Demokrat itu berpendapat bahwa khusus untuk potensi ekonomi, industri ekonomi kreatif juga harus mampu untuk tampil guna memanfaatkan peluang ekonomi ini.

Ia mengingatkan bahwa ajang olahraga terbesar di benua Asia pada tahun 2019 ini diperkirakan bakal menghasilkan target devisa sebesar 170 juta dolar AS atau sekitar Rp3,6 triliun.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 yang akan diadakan di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus-2 September 2018.

Triawan Munaf di Jakarta, 27 Februari lalu telah menyampaikan bahwa sejak awal pembahasan Asian Games Bekraf selalu terlibat, yakni sejak akhir 2015. Dukungan dari Bekraf antara lain adalah penentuan logo Asian Games 2018 yang terinspirasi dari pemandangan Gelora Bung Karno (GBK).

Selain itu, ujar dia, Bekraf juga membuat maskot Asian Games 2018, yakni Bhin-Bhin (burung cendrawasih), Atung (rusa bawean), dan Kaka (badak bercula satu) yang merupakan fauna-fauna asli Indonesia yang masing-masing merepresentasikan strategi, kecepatan, dan kekuatan.

Kepala Bekraf mengutarakan harapannya agar Asian Games 2019 bisa seperti Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan, di mana pelaku usaha dan industri terlibat aktif dengan memberikan hadiah souvenir resmi kepada wisatawan yang datang.

Sementara itu, Konsultan properti Colliers International menyatakan bahwa pergelaran besar seperti Asian Games bakal meningkatkan kinerja hotel yang terdapat di wilayah DKI Jakarta pada tahun 2018. "Asian Games diyakini dapat mendongkrak tingkat hunian hotel di Jakarta," kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto.

Selain penyelenggaraan Asian Games pada Agustus mendatang, ujar dia, pihak hotel juga diperkirakan bakal bersiap menghadapi persiapan Pemilu 2019.

 

Dampak Positif

 

Sedangkan Pemkab Cianjur, Jawa Barat, mengharapkan momentum Asian Games 2018 berdampak positif meningkatkan jumlah kunjungan pelancong dan promosi destinasi wisata unggulan daerahnya.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Cianjur, Asep Suparmanmengatakan pelaksanaan Asian Games merupakan momentum untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara sebab banyak pertandingan digelar di Jakarta.

Bahkan, cabang olahraga paralayang akan digelar di Puncak-Bogor yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur, sehingga kegiatan itu menjadi peluang besar untuk mempromosikan destinasi wisata.  "Banyaknya atlet dan ofisial Asian Games akan menjadi peluang besar untuk mendongkrak pariwisata Cianjur. Ini potensi besar, baik dari cabang olahraga yang digelar di dekat Cianjur maupun di Jakarta," katanya.

Ia menjelaskan, pada jeda atau seusai pertandingan akan ada agenda kunjungan ke tempat wisata terdekat. Banyak atlet dan pendukung dari berbagai negara yang datang, sehingga menjadi peluang besar untuk sektor pariwisata termasuk di Cianjur.  "Destinasi wisata unggulan Kabupaten Cianjur, seperti Cipanas, Situs Megalit Gunung Padang yang selama ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan asing," katanya.

Disparpora akan mengeluarkan surat edaran ke Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) agar berpartisipasi di setiap ajang promosi di Jakarta guna menarik minat rombongan atlet dan pendukungnya untuk berwisata ke Kabupaten Cianjur. "Hotel dan restoran di kawasan penyanga Jakarta seperti Cianjur, akan potensial sebagai tempat menginap atlet dan pendukungnya. Kami harap potensi ini bisa maksimal dan wisata di Cianjur semakin dikenal," katanya. (iwan, agus, rin, dbs)

 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…