Waspadai Investasi Bodong - Investasi Juga Cari Tahu Tentang Risiko

NERACA

Solo – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan masyarakat cenderung hanya memikirkan untung ketika ingin melakukan investasi tanpa mencari tahu tentang risiko,”Bicara tentang investasi, sering masyarakat Indonesia mudah tergiur dengan iming-iming keuntungan besar. Padahal ada risiko besar pula yang membayangi," kata Kepala BEI Surakarta, M Wira Adibrata di Solo, kemarin.

Berdasarkan data satgas investasi, kerugian masyarakat di seluruh Indonesia akibat tertipu investasi bodong mencapai Rp502 triliun. Menurut dia, jika uang sebesar itu bisa disalurkan ke investasi legal tentu akan berdampak pada peningkatan ekonomi di tingkat nasional. Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam melakukan investasi.

Disampaikannya, langkah pertama yang dilakukan yaitu calon investor harus mengenali terlebih dahulu produk investasi dan memastikan bahwa perusahaan investasi tersebut berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).”Selanjutnya adalah masyarakat harus mempelajari produk investasi tersebut sampai benar-benar paham bagaimana mekanisme pengelolaannya," paparnya.

Selanjutnya, calon investor harus mencermati sejumlah risiko di dalamnya agar mengerti konsekuensi dan bagaimana cara meminimalisasi risiko tersebut. Baru kemudian memikirkan untung. “Jadi justru risiko dulu yang harus dipikirkan," tandasnya.

Sementara itu, untuk menghindarkan masyarakat dari risiko investasi bodong, pihaknya aktif melakukan sekolah investasi yang sifatnya terbuka untuk umum, mulai dari pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, hingga pegawai,”Dalam waktu dekat ini kami juga akan membuka sekolah investasi di sejumlah daerah seiring dengan tingginya permintaan masyarakat," katanya.

Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewaspadai potensi munculnya entitas yang melakukan investasi ilegal seiring dengan kecanggihan teknologi informasi melalui telepon seluler, di sektor jasa keuangan, terutama yang menyasar pasar di daerah. Tingginya keberadaan ponsel di daerah dan sudah masuk ke kalangan menengah bawah memudahkan penetrasi fintech. Jika tanpa edukasi memadai, masyarakat di daerah bisa dengan mudah terbujuk investasi melalui layanan ponsel, sementara entitas tersebut belum terdaftar di OJK.

Terkait tawaran investasi bodong, sekretaris perusahaan Reliance Sekuritas, Erry TP Hidayat menyarankan agar masyarakat memeriksa produk atau perusahaan tersebut mempunyai legalitas yang telah disetujui oleh pihak otoritas baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bursa Efek Indonesia. Kemudian, cari informasi secara lengkap, perusahaan yang menjual produk investasi tersebut. Jangan sungkan, untuk tanyakan langsung ke OJK maupun BEI. Tak kalah penting, jangan percaya dengan penawaran return yang tinggi.

Tak kalah penting, baca juga kontrak pembukaan rekening dengan baik agar tahu hak dan kewajiban sebagai investor. Di sisi lain, kewajiban perusahaan harus menjelaskan dengan benar apapun produk investasi tersebut. Sementara, jika terdeteksi ada unsur penipuan yang dilakukan oleh sales, dapat langsung mengadu ke perusahaan efek. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…