Cari Modal Danai Jalan Tol - Lagi, Jasa Marga Bakal Rilis RDPT Rp 1,55 Triliun

NERACA

Jakarta – Besarnya kebutuhan dana pembangunan beberapa ruas jalan tol,  mendorong PT Jasa Marga Tbk (Persero) atau JSMR disibukkan mencari pendaaan lewat pasar modal baik itu sekuritisasi aset, global bond ataupun penerbitan reksadana penyertaan terbatas (RDPT) yang belum lama ini diluncurkan perseroan.

Kabarnya, perseroan akan menerbitkan instrumen baru untuk pendanaan beberapa ruas tol. Disebutkan, perseroan akan kembali menerbitkan RDPT fase kedua dengan nilai Rp 1,55 triliun,”RDPT ini rencananya akan diterbitkan Agustus atau September yang akan datang dan memiliki tingkat pengembalian investasi 10,25% dan memiliki gross tenor selama lima tahun,”kata Direktur Keuangan PT Jasa Marga Tbk, Donny Arsal di Jakarta, kemarin.

Nantinya, hasil RDPT ini akan menjadi bagian dari belanja modal JSMR yang dikonsentrasikan untuk pembiayaan beberapa proyek JSMR diantaranya proyek tol Semarang-Batang, Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono. Disampaikannya, besarnya nilai pendanaan dari penerbitan instrumen tersebut bergantung dari kebutuhan masing-masing ruas tol yang akan didanai.

Tercatat hingga semester pertama 2018, realisasi penggunaan dana belanja modal (capital ekspenditure/capex) telah mencapai Rp 3 triliun dari total capex yang dianggarkan Rp 7 triliun pada 2018. Sebelumnya, PT Jasa Marga Tbk telah melakukan empat terobosan alternatif pendanaan yaitu RDPT, sekuritisasi, project bond, dan Komodo Bond.

Akhir pekan kemarin, Jasa Marga lewat anak usahanya PT Marga Trans Nusantara (MTN) mengantungi sindikasi pinjaman dari lima bank nasional sebesar Rp 3,3 triliun untuk pekerjaan proyek tol Kunciran - Serpong. Lima bank tersebut adalah Bank Central Asia (BCA), Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), serta Bank Riau Kepri.

Presiden Direktur MTN, yakni Truly Nawangsasi mengatakan, pinjaman tersebut digunakan untuk biaya investasi atau konstruksi. Selain itu ada pula porsi pinjaman yang akan digunakan untuk pembebasan sedikit lahan. Struktur pembiayaan pembebasan tol ini masih menggunakan skema lama, sebelum era dana talangan pemerintah pusat. Jadi perusahaan harus menganggarkan dana untuk itu.

Dalam sindikasi ini, BNI akan mengucurkan pinjaman sebesar Rp 735 miliar, BCA dan BRI sebesar 735,8 miliar, Mandiri dengan pemberian kredit Rp 792,4 miliar. Sedangkan Bank Riau Kepri akan memberi pinjaman dengan jumlah Rp 300 miliar untuk pekerjaan proyek ini. Total kebutuhan investasi tol sepanjang 11,1 kilometer ini mencapai Rp 4,7 triliun. Pinjaman Rp 3,3 triliun ini akan memenuhi rasio pembiayaan sebesar 70 persen. Sedangkan sisa 30% berasal dari ekuitas anak usaha patungan Jasa Marga dengan Astra Infra ini. "Pinjaman ini memiliki tenor selama 15 tahun," ujar Truly.

Truly menjelaskan, saat ini progres fisik tol Kunciran - Serpong mencapai 58%. Sedangkan kemajuan pembebasan lahannya telah mencapai 96,6%. Dirinya menargetkan pekerjaan tol ini akan selesai pada bulan Januari 2019 mendatang. Target pengoperasiannya pada April 2019. Senior Executive Vice President Large Corporate Bank Mandiri yakni Dikdik Yustandi mengatakan, seluruh pihak baik perbankan maupun operator tol swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyatakan komitmennya dalam mendukung pembangunan infrastruktur saat ini.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…