Rp7,1 Triliun Dana Asing Masuk Ke Pasar Keuangan

 

NERACA

Jakarta - Modal asing yang masuk ke pasar keuangan terutama melalui Surat Berharga Negara mencapai Rp7,1 triliun dalam 10 hari, 2-12 Juli 2018. Kondisi itu, menurut Gubernur Bank Indoneia Perry Warjiyo di Jakarta, akhir pekan kemarin, merupakan tanda bahwa kepercayaan pelaku pasar global ke Indonesia terus meningkat.

Perry Warjiyo mengklaim modal asing yang masuk cukup "deras" setelah Bank Sentral menaikkan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" sebesar 50 basis poin di 28-29 Juni 2018, yang membuat imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun kembali atraktif. Total tahun ini, BI sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin. Bank Sentral juga sudah mengkonfirmasi arah kebijakan moneter di sisa tahun cenderung ke pengetatan (bias ketat).

"Kebijakan yang ditempuh memberikan keyakinan ke pasar dan juga membuat imbal hasil pasar keuangan indonesia khususnya SBN itu berdaya saing," ujar Perry. Arus modal asing itu juga yang membuat pasokan valuta asing cukup memadai untuk menahan jatuhnya nilai tukar rupiah dalam beberapa hari terakhir. Kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang diumumkan BI hari ini, dolar AS diperdagangkan di Rp 14.358, menguat dibandingkan Kamis di level Rp 14.435.

Perry menyebut kurs rupiah masih berpeluang terus menguat jika melihat dari aspek fundamental ekonomi domestik seperti inflasi yang terus membaik. Selain itu, Perry melihat tekanan di pasar valas telah berkurang. "Suplai dolar itu ada. Suplai dolar AS dari korporasi itu rata-rata per hari berkisar antara 500-600 juta dolar AS. Korporasi, dan para eksportir pecaya diri mensuplai kebutuhan di pasar valas dan juga itu semakin memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah," ujar dia.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah menegaskan, dengan sudah adanya capital inflow, investor asing sudah melihat yield Indonesia menarik. "Investor-investor sudah melihat yield di Indonesia termasuk attractive," ungkap Nanang. Jika tidak ada gejolak lagi, investor asing diperkirakan semakin besar masuk ke pasar domestik. "Mungkin equity belum begitu banyak. Dari SBN, sekitar Rp 6 triliun sudah masuk, dalam lima hari terakhir," kata Nanang.

Bhima Yudhistira Adhinegara, Ekonom Institute for Development Economic and Finance (INDEF) menganalisa, dana asing yang kembali ke pasar domestik adalah wajar. Pasarnya, harga pembelian SBN kembali menarik investor pasca kenaikan suku bunga acuan BI. Namun Bhima memprediksi kondisi ini hanya bersifat sementara. "Fed Rate akan kembali naik pada Agustus-September yang membuat yield US Treasury dengan SBN melebar lagi," jelas Bhima.

Apalagi, kini tengah berlangsung trade war atau perang dagang AS dengan China. "Perang dagang menjadikan investor menghindari aset berisiko seperti SBN dan obligasi negara berkembang lainnya. Investor pasti lebih memilih aset safe haven seperti dollar AS," papar Bhima.

Project Consultant Asian Development Bank (ADB) Eric Sugandi sepakat bahwa pemerintah dan BI harus tetap waspada pada kondisi saat ini. Pasalnya, tekanan dari faktor eksternal belum sepenuhnya redah. "Risiko perang dagang meluas, AS vs China, lalu Uni Eropa, Meksiko, hingga Kanada. Perang dagang menyebabkan outflows dari emerging markets," jelas Eric. Di sisi lain, investor asing biasanya selalu profit taking. Mereka masuk saat harga murah, dan keluar pasca harga naik.

BERITA TERKAIT

TASPEN Raih Penghargaan CSR & PDB Awards 2024 dari Wapres

  NERACA Jakarta – PT TASPEN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berkontribusi aktif dalam mendukung kesejahteraan masyarakat,…

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Keanggotaan Link

    NERACA Jakarta – PT Bank Jabar Banten Syariah (bank bjb syariah) resmi tergabung dalam keanggotaan layanan Link yang dikelola oleh PT…

Perkuat Sistem Dana Pensiun bagi Pekerja Informal

    NERACA Jakarta – Asian Development Bank (ADB) merekomendasikan para pemerintah di wilayah Asia untuk memiliki dan memperkuat sistem…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

TASPEN Raih Penghargaan CSR & PDB Awards 2024 dari Wapres

  NERACA Jakarta – PT TASPEN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berkontribusi aktif dalam mendukung kesejahteraan masyarakat,…

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Keanggotaan Link

    NERACA Jakarta – PT Bank Jabar Banten Syariah (bank bjb syariah) resmi tergabung dalam keanggotaan layanan Link yang dikelola oleh PT…

Perkuat Sistem Dana Pensiun bagi Pekerja Informal

    NERACA Jakarta – Asian Development Bank (ADB) merekomendasikan para pemerintah di wilayah Asia untuk memiliki dan memperkuat sistem…