Gelar Rights Issue - Asuransi Harta Bidik Dana Segar Rp 147 Miliar

NERACA

Jakarta – Maraknya perusahaan mencari modal di pasar lewat penerbitan saham baru, rupanya dilakoni pula PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP). Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, perseroan akan menerbitkan saham baru untuk penambahan modal dengan skema Hak Memasan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD). Melalui skema ini AHAP menargetkan dana sebanyak Rp 147 miliar.

AHAP akan menerbitkan 2,1 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Total saham baru ini 250% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Saham-saham tersebut akan ditawarkan melalui PMHMETD melalui penawaran umum terbatas II tahun 2018 (PUB II-2018). Setiap pemilik dua saham AHAP akan memperoleh lima HMETD. Setiap satu HMETD dapat digunakan untuk membeli satu saham dengan harga Rp 70 per saham.

Pemegang saham utama AHAP yaitu PT Asuransi Central Asia (ACA) menyatakan akan mengambil bagian dengan melaksanakan seluruh HMETD, dengan mengonversi seluruh uang muka setoran modal sebesar Rp 50 miliar menjadi setoran modal untuk pengambilan HMETD yang menjadi haknya dan sisanya akan dibayarkan secara tunai. Setelah pelaksanaan ini porsi saham ACA di AHAP akan meningkat dari 62,14% menjadi 85,18%.

Jika Saham dalam PUT III – 2018 ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD publik lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya, secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. Tanggal terakhir pencatatan untuk memperoleh HMETD pada 10 Juli 2018. Sementara tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD dilakukan pada di pasar reguler dan pasar negosiasi sementara di pasar tunai pada 10 Juli.

Tanggal distribusi HMETD pada 11 Juli 2018. Sementara periode perdagangannya pada tanggal 12-18 Juli. Periode penyerahan saham hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan pada 16 Juli hingga 20 Juli 2018. Lalu tanggal penjatahan dilakukan pada 23 Juli 2018. Saat ini 62,14% saham AHAP dimiliki oleh Asuransi Central Asia, lalu Sendra Gunawan memiliki 12,83% saham AHAP. Bank of Singapore Limited yang mengempit 7,15% saham dan 17,88% saham lainnya dimiliki publik.

Di kuartal pertama tahun ini, AHAP tercatat mengalami rugi bersih sebanyak Rp 4,22 miliar. Padahal pada periode yang sama di tahun lalu, pemain asuransi kerugian ini masih bisa mengantongi laba sebesar Rp 1,04 miliar.  Kerugian yang didapat AHAP sejalan dengan amblasnya pendapatan premi. Hingga bulan Maret kemarin, pendapatan premi perseroan hanya sebesar Rp 26,07 miliar. Angka ini melorot 39,1% bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yang sebanyak Rp 42,86 miliar.

Seretnya pendapatan premi ini, disebabkan penurunan premi bruto yang masuk kantong perseroan. Yakni dari Rp 64,36 miliar jadi Rp 44,2 miliar. Di sisi lain, AHAP memang berhasil menekan beban yang ditanggung menjadi Rp 14,54 miliar, dari Rp15,62 miliar pada Maret 2017. Namun hal ini tak bisa menghindarkan perseroan dari rugi bersih yang didapat pada triwulan I 2018.

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…