Sentimen Perang Dagang Tekan Laju IHSG

NERACA

Jakarta – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/7), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 112,83 poin menjadi 5.633,94 seiring dengan melemahnya nilai tukar rupiah. IHSG ditutup melemah 112,83 poin atau 1,96% menjadi 5.633,94, sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 19,25 poin (1,41%) menjadi 882,84.

Kata analis senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, terkoreksinya IHSG masih tak lepas dari sentimen perang dagang AS dan Tiongkok, ditambah dengan kemungkinan gagal bayar obligasi korporasi China yang masih bisa membesar lagi mengingat ekonomi China tengah melambat,”Belum selesai masalah potensi perang dagang AS-Tiongkok, di Internal Tiongkok sudah ada masalah. Mungkin ini imbas dari perang dagang dimana kegiatan bisnis di kedua negara terganggu," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Pebisnis Tiongkok, lanjut Reza, menjadi terkendala kirim barang ke AS begitupun sebaliknya. Pada akhirnya kondisi makro ekonomi keduanya juga akan terganggu. Tentunya ini dapat berimbas pada mitra dagang mereka lainnya.”So, wajar kalau dalam beberapa hari ke depan pasar cenderung fluktuatif melemah," tuturnya.

Investor asing sendiri mencatatkan aksi jual bersih Rp540,62 miliar dibandingkan sebelumnya jual bersih Rp130,44 miliar. Untuk frekuensi perdagangan, tercatat sebanyak 390.072 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,91 miliar lembar saham senilai Rp7,03 triliun. Sebanyak 65 saham naik, 343 saham menurun, dan 94 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional di antaranya indeks Nikkei ditutup turun 26,39 poin (0,12%) ke 21.785,54, indeks Hang Seng turun 409,54 poin (1,4%) ke 28.545,57, dan Straits Times menurun 1,48 poin (0,05%) ke posisi 3.237,46. Pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka melemah sebesar 9,42 poin atau 0,16% ke posisi 5.737,36. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,38 poin (0,26%) menjadi 899,71.

Dalam risetnya, Reza mengatakan, pergerakan IHSG yang berada di zona "oversold' memberikan peluang untuk terjadinya 'rebound' pada pekan ini. Akan tetapi kondisi tersebut akan tergantung dari sentimen yang ada, terutama dari kondisi bursa saham global dan sentimen global lainnya yang dapat mempengaruhi IHSG.

Pada semester kedua tahun ini, para analis sudah memprediksi indeks bakal kembali terkoreksi dengan bergerak di kisaran 5.700-5.800. Secara year to date, IHSG sudah turun 8,75% hingga Jumat (29/6). Kepala Riset Koneksi Capital, Alfred Nainggolan pernah mengatakan, antisipasi yang wajib dilakukan pemerintah adalah menciptakan fundamental makro ekonomi yang meyakinkan, seperti pencapaian target inflasi dan penguatan neraca perdagangan.

Sementara itu, sentimen yang bisa mendongkrak laju IHSG, menurutnya, akan datang pada Agustus. “Tepatnya saat keputusan mengenai kepastian figur yang akan maju sebagai calon presiden. Dengan kata lain, pada pertengahan kuartal III/2018 pasar modal diyakini akan kembali menggeliat,” ungkapnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…