Inflasi Sumsel Juni 2018 Sebesar 0,60 Persen

NERACA

Palembang - Inflasi Sumatera Selatan (Sumsel) pada Juni 2018 sebesar 0,60 persen angka tersebut sedikit lebih tinggi dari nasional yang mencapai sebesar 0,59 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan, Yos Rusdiansyah mengatakan, bila dibandingkan dengan dua lebaran sebelumnya tahun 2017 dan tahun 2016 inflasi Sumsel 2018 sangat terkendali, jauh di bawah inflasi dua lebaran sebelumnya.

Menurut dia, hal ini nampak bahwa tim pengendali inflasi di Sumatera Selatan sangat serius dan terbukti jauh lebih rendah semula membayangkan mendekati angka satu, tapi ini jauh 0,60 persen.”Inflasi Sumsel sebesar 0,60 persen itu cabai merah yang sangat dominan untuk kelompok bahan makanan, kemudian transportasi oleh karena kenaikan tarif angkutan udara dan angkutan antar kota,” kata dia di Palembang, Senin (2/7).

Sementara, lanjut dia, untuk Kota Palembang pada Juni 2018 ini mengalami inflasi sebesar 0,65 persen. Inflasi di Kota Palembang pada Juni 2018 terjadi, karena adanya kenaikan indeks harga pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan indeksi harga sebesar 1,32 persen.

Kemudian kelompok bahan makanan sebesar 1,17 persen, kelompok sandang sebesar 0,87 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,37 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,03 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekriasi dan olahraga mengalami penurunan IHK sebesar minus 0,02 persen.

Komoditas yang menyumbang andil inflasi terbesar di Kota Palembang antara lain angkutan udara, angkutan antar kota, cabai merah dan sepeda motor, ujarnya.”Sementara Kota Lubuklinggau pada Juni 2018 mengalami inflasi sebesar 0,19 persen. Inflasi tahun kalender (kumulatif) sampai dengan Juni 2018 adalah sebesar 1,72 persen, inflasi "year on year" (Juni 2018 terhadap Juni 2017) adalah 2,80 persen,” kata dia. Ant