Obligasi berkelanjutan III milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) tahap 1 tahun 2018 senilai Rp 608 miliar, menawarkan tingkat bunga tetap sebesar 8,50% per tahun yang dibayar tiap tiga bulan. Obligasi tersebut bertenor tiga tahun dan akan jatuh tempo pada 5 Juli 2021. Kemudian, 6 Juli 2018 akan menjadi waktu pencatatan obligasi ini di Bursa Efek Indonesia. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilaksanakan pada 5 Oktober 2018.

Dalam siaran persnya yang dirilis Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Jakarta, kemarin menyebutkan, obligasi berkelanjutan III TBIG ini membidik target dana senilai total Rp 7 triliun. Dalam penerbitan kali ini, TBIG menjadikan PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi.

Di semester satu 2018, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 1,03 triliun. Perolehan ini naik 8,3% dari pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 956 miliar. Naiknya pendapatan TBIG disumbang oleh pertumbuhan rasio kolokasi bisnis penyewaan menara telekomunikasi yang naik dari 1,71 kali menjadi 1,75 kali. Dengan total penyewaan menara telekomunikasi sebanyak 23.604 menara. CEO TBIG, Hardi Wijaya Liong mengatakan pertumbuhan penyewaan menara pada kuartal I-2018 mencapai 643 penyewaan. "Terdiri dari 48 sites telekomunikasi dan 595 kolokasi," ujarnya.

Kemudian laba bersih berhasil tumbuh 16% dari Rp 203,55 miliar pada kuartal I-2017 menjadi Rp 236,32 miliar di kuartal I-2018. Per 31 Maret 2018, total pinjaman kotor perseroan senilai Rp 18,08 triliun. Sementara total pinjaman senior sebesar Rp 12,23 triliun dengan total pinjaman senior bersih senilai Rp 11,21 triliun. Di sisi lain, saldo kas perseroan sebesar Rp 926 miliar.