Dinilai Rugikan Investor - Reverse Stock ELTY Menuai Hambatan

NERACA

Jakarta – Niat yang baik tidak selamanya direspon dengan baik pula. Hal inilah yang dialami manajemen PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) yang mendapatkan penolakan investor terkait aksi korporasi perseroan yang bakal melakukan penggabungan saham atau reverse stock.

Direktur Utama dan CEO ELTY, Ambono Janurianto menuturkan, restrukturisasi utang yang akan dilakukan perseroan paska reverse stock nantinya berkontribusi pada performa keuangan perseroan. Selain itu, dirinya lebih memilih opsi untuk melakukan reverse stock dibandingkan dengan menjual aset perseroan.

Reverse stock juga menjadi syarat utama perseroan jika ingin melakukan kembali aksi korporasi pendanaan kedepannya, hal tersebut didasari oleh harga saham ELTY yang tidak likuid saat ini di angka Rp 50/saham,”Orang bilang reverse stock itu mempercantik harga saham, tapi kami melakukannya untuk mengoptimalisasi harga saham kedalam trading range yang baik. Kalau jual aset sama saja, utang lunas namun aset tidak ada akhirnya kami tidak bisa melakukan pengembangan dan tidak ada pertumbuhan kan," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Saat ini, rasio utang (debt) per EBITDA ( Earning Before Interest, Taxes, Depreciation dan Amortization) perseroan memiliki rasio mencapai 1:14. Menurut manajemen reverse stock dapat mendorong restrukturisasi utang perseroan menjadi menurun hingga single digit dibandingkan dengan EBITDA.

Utang perseroan mencapai Rp 1,84 triliun dimana mayoritas berasal dari utang perbankan dan sisanya Rp 100 miliar merupakan utang perseroan dengan perusahaan manajemen investasi dan private equity PT Geo Link Indonesia dari total nilai pagu pinjaman sebesar Rp 500 miliar. Sedangkan untuk aset tanah (land bank), perseroan menyatakan memiliki sekitar 1.500 hektar di wilayah Bogor hingga Sidoarjo yang akan digunakan perseroan untuk pengembangan bisnis utamanya yaitu sektor properti.”Cost of debt terakhir kami diatas 12%, jika reverse stock maka kami akan merestrukturisasi bayar bunga dan pokok utang dan disisi lain kami meningkatkan performa dengan pembangunan pada aset yang telah ada," kata Ambono.

Selaku pimpinan tertinggi pada perseroan, Ambono mengatakan penolakan rencana reverse stock dari pemegang saham perseroan menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya dan juga manajemen. Pihaknya saat ini terus berusaha untuk mengimbangi keinginan dari bond holder yaitu PT Geo Link Indonesia dan para pemegang saham untuk bisa sepakat dengan rencana tersebut.

Dirinya menambahkan, reverse stock menjadi satu-satunya pilihan bagi perseroan dan tetap akan dilanjutkan hingga persetujuan lewat kuorum pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ketiga yang akan dilakukan perseroan. Sebelumnya ketua forum investor ritel dengan nama Forty.id, Hidayat menyampaikan penolakan rencana reverse stock. Pasalnya, aksi korporasi tersebut dikhawatirkan bakal berdampak negatif bagi investor. Hal ini sudah terbukti dari merosotnya saham UNSP, ENRG dan BNBR.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…