Memasuki tahun politik, dimana bakal dilakukannya pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara serentak pada tanggal 27 Juni yang akan datang, pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap pengelaran demokrasi tersebut tidak menghambat aktifivitas transaksi di pasar modal.

Oleh karena itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio berharap perdagangan bursa efek tak akan diliburkan lagi,”Bursa kita sudah terlalu banyak libur, tolong jangan libur lagi,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dirinya menjabarkan bahwa dengan tambahan liburan lebaran kemarin, perdagangan di BEI sudah diliburkan hingga sekitar 23 hari dalam satu tahun. Dia mengatakan bahwa libur di Bursa Efek Indonesia tersebut merupakan liburan terlama jika dibandingkan dengan negara-negara yang lain. Hal ini menurut Tito juga memicu perlemahan indeks cukup dalam.

Sebagai informasi, pasca libur Lebaran, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (20/6) dibuka melemah sebesar 51,83 poin atau 0,86% ke posisi 5.941,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 13,08 poin (1,38%) menjadi 937,61.

Kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere, katalis positif bagi pasar yang terbatas dan juga merupakan perdana perdagangan setelah libur lebaran maka diperkirakan aktifitas pemodal belum sepenuhnya berjalan normal,”Dengan pertimbangan tersebut diperkirakan IHSG rawan terkoreksi. Kendati demikian pergerakan bagi indeks berpola mixed," ujar Nico.

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pelemahan IHSG seiring dengan pelemahan bursa saham Asia setelah munculnya perseteruan akibat Presiden Trump yang berencana mengenakan tambahan tarif impor senilai 10% atas barang-barang impor Tiongkok senilai US$ 200 miliar. Begitupun dengan Tiongkok yang juga berencana mengenakan tarif serupa atas barang-barang impor dari AS.