Kejar Pertumbuhan Aset - Geo Dipa Energi Rencanakan IPO di 2022

NERACA

Jakarta – Perusahaan energi di bidang panas bumi, PT Geo Dipa Energi (GeoDipa) berniat untuk menjadi perusahaan go public atau tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2022 dengan target aset yang dimiliki Rp 15 triliun. “ Saat ini belum berencana IPO karena aset kita masih kecil, tapi ditargetkan di 2022,”kata Direktur Keuangan Geo Dipa, Ikbar Nur di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, sebagai perusahaan BUMN belum percaya diri bila IPO dengan aset yang kecil. Selain itu, selama ini bisnis perseroan juga belum terlalu besar. Tahun ini, kata Ikbal, perseroan menargetkan laba Rp 155 miliar dan penjualan tumbuh 10% menjadi Rp 850 miliar dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp750 miliar.

Menurut Ikbal, ini merupakan kinerja terbaik yang pernah dicapai karena efisiensi yang dilakukan perseroan juga karena ada penguatan nilai tukar dollar terhadap rupiah. Pasalnya, pendapatan perusahaan dari penjualan listrik dalam bentuk dollar AS. Kemudian untuk memenuhi target pertumbuhan penjualan dan laba tahun ini 10%, lanjutnya, perseroan akan lebih mengandalkan efisiensi dengan memperpanjang perawatan mesin.

Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 300 miliar. Dimana belanja modal tersebut akan digunakan untuk pembelian suku cadang mesin dan biaya perawatan. Sementara sumber dananya sendiri masih dari kas internal dan pinjaman perbankan. Tercatat sepanjang tahun 2017 kemarin, PT Geo Dipa Energi mencatatkan produksi listrik sepanjang sebesar 763 gigawatthour (GWH), naik 30% dibandingkan realisasi produksi 2016 yang tercatat 586 GWH. Produksi listrik Geo Dipa itu berasal dari dua unit pembangkit listrik tenaga panas bumi, yaitu PLTP Patuha di Jawa Barat dan PLTP Dieng di Jawa Tengah.

Kenaikan realisasi produksi listrik itu merupakan hasil kinerja seluruh insan Geo Dipa dari program optimalisasi kedua lapangan baik pengawasan dari sisi hulu maupun hilir. Optimalisasi dua PLTP itu melalui upaya agar produksi listrik agar sesuai dengan kapasitas terpasang di masing-masing unit pembangkit.

Geo Dipa Energi berhasil mengoperasikan proyek Dieng Unit 1 dengan kapasitas sebesar 60 MW yang terhubung ke jaringan Jawa-Madura- Bali melalui sistem interkoneksi. Total potensi energi panas bumi di sekitar Dieng diperkirakan sebesar 400 MW. Sedangkan PLTP Patuha terletak di sekitar Gunung Patuha di Jawa Barat. Pada 2014 Geo Dipa Energi berhasil menyelesaikan pembangunan 1 unit PLTP di Patuha dengan kapasitas 60 MW. Total potensi energi panas bumi yang dihasilkan di sekitar area tersebut diperkirakan mencapai 400 MW.

Selain itu, perseroan juga menyampaikan rencana membangun empat pembangkit listrik tenagapanas bumi (PLTP), masing-masing PLTP Dieng unit 2,3 dan Patuha Unit 2,3, dengan nilai investasi mencapai hampir Rp 10 triliun. Keberadaan pembangkit ini diharapkan bisa berkontribusi dalam merealisasikan program pemerintah untuk mencapai target bauran energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23,0%.”Kami sebagai satu-satunya BUMN di bidang panas bumi akan terus tumbuh dan berkembang, mendukung program pemerintah dalam merealisasikan target bauran energi,” kata Direktur Utama Geo Dipa Energi, Riki Ibrahim.

Disebutan, keempat unit pembangkit listrik ini nantinya masing – masing berkapasitas 60 MW. Adapun sumber pendanaannya masing-masing dari PNM sebesar US$ 40 juta dan sisanya dari pinjaman lain seperti Bank Dunia dan ABD. Dipilihnya sumber pendanaan itu, karena suku bunganya relatif rendah yakni 2,5-3%, jika dibanding dengan bank komersial yang mencapai dua kali lipat. Apalagi, pembicaraan dengan pihak ADB sudah dilakukan sejak 2013 lalu.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…