Sistem Pembayaran dan Ancaman Penghapusan Energi Nuklir

 

Oleh: Achmad Deni Daruri, President Director Center for Banking Crisis

 

Penghapusan energi nuklir akan menjamin kerusakan akibat radiasi nuklir seperti di Fukushima dan Chernobyl tidak akan terjadi sehingga ancaman bagi system pembayaran juga menjadi sirna. Dapat dibayangkan jika radiasi nuklir juga menghantam pusat system pembayaran di Jepang seperti Tokyo maka sistem pembayaran akan terganggu. Di pihak lain, negara yang memiliki energi nuklir juga tak dijamin memiliki sistem pembayaran yang terbaik. Tak mengherankan jika akhirnya negara seperti Vietnam akhirnya tidak tertarik mengembangkan energi nuklirnya karena dalam jangka panjang ketekoran ekonomi yang ditimbulkan oleh energi nuklir akan mengancam sistem pembayaran Vietnam.

Di negara maju, adalah Jerman yang merupakan contoh yang patut ditiru dimana system pembayaran Jerman yang relatif bagus itu juga mulai melepaskan diri dari ketergantungannya pada energi nuklir. Sistem pembayaran merupakan sistem yang sangat tergantung kepada penggunaan energi. Tanpa adanya dukungan energi maka dipastikan sistem pembayaran juga tidak dapat berjalan. Becquerel pada tahun 1896 meneliti fenomena fosforesensi pada garam uranium ketika ia menemukan sesuatu yang akhirnya disebut dengan radioaktivitas. Ia, Pierre Curie, dan Marie Curie mulai meneliti fenomena ini. Dalam prosesnya, mereka mengisolasi unsur radium yang sangat radioaktif.

Mereka menemukan bahwa material radioaktif memproduksi gelombang yang intens, yang mereka namai dengan alfa, beta, dan gamma. Beberapa jenis radiasi yang mereka temukan mampu menembus berbagai material dan semuanya dapat menyebabkan kerusakan. Seluruh peneliti radioaktivitas pada masa itu menderita luka bakar akibat radiasi, yang mirip dengan luka bakar akibat sinar matahari, dan hanya sedikit yang memikirkan hal itu. Fenomena baru mengenai radioaktivitas diketahui sejak adanya paten di dunia kedokteran yang melibatkan radioaktivitas. Secara perlahan, diketahui bahwa radiasi yang diproduksi oleh peluruhan radioaktif adalah radiasi terionisasi.

Banyak peneliti radioaktif pada masa lalu mati karena kanker sebagai hasil dari pemaparan mereka terhadap radioaktif. Paten kedokteran mengenai radioaktif kebanyakan telah terhapus, namun aplikasi lain yang melibatkan material radioaktif masih ada, seperti penggunaan garam radium untuk membuat benda-benda yang berkilau.  Energi nuklir diproduksi oleh reaksi nuklir terkendali yang menciptakan panas yang lalu digunakan untuk memanaskan air, memproduksi uap, dan mengendalikan turbin uap. Turbin ini digunakan untuk menghasilkan energi listrik dan/atau melakukan pekerjaan mekanis.

Saat ini, energi nuklir menghasilkan sekitar 20,8 persen listrik yang dihasilkan di seluruh dunia dan digunakan untuk menggerakkan kapal induk, kapal pemecah es, dan kapal selam. Energi nuklir adalah reaksi nuklir saat nukleus atom terbagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (nuklei yang lebih ringan), yang seringkali menghasilkan foton dan neutron bebas (dalam bentuk sinar gamma), dan melepaskan energi yang sangat besar. Dua nuklei yang dihasilkan biasanya ukurannya sebanding, dengan rasio massa sekitar tiga berbanding dua untuk isotop fisil. Fisi nuklir menghasilkan energi listrik dan dimanfaatkan sebagai senjata. Pemanfaatan tersebut mungkin dilakukan karena substansi tertentu yang disebut bahan nuklir mengalami fisi saat terkena neutron fisi, dan lalu menghasilkan neutron saat mereka terbagi. Hal ini memungkinkan reaksi berantai yang melepaskan energi dalam tingkat yang terkontrol di reaktor nuklir atau dalam tingkat yang sangat cepat dan tak terkontrol dalam senjata nuklir.

Banyak tipe dari reaksi nuklir yang saat ini sudah diketahui. Fisi nuklir berbeda sama sekali dengan tipe-tipe reaksi nuklir lainnya. Fisi nuklir dapat diperkuat dan dapat dikontrol melalui reaksi rantai nuklir. Dalam sebuah reaksi, setiap neutron yang dilepaskan oleh setiap reaksi fisi dapat menyebabkan reaksi fisi lainnya, sehingga akan melepaskan lebih banyak neutron lagi dan menyebabkan lebih banyak reaksi fisi lagi. Reaktor fisi kritis adalah jenis reaktor nuklir yang paling umum. Di dalam reaktor fisi kritis, neutron yang diproduksi oleh fisi dari atom bahan bakar digunakan untuk menginduksi reaksi fisi lainnya, sehingga untuk menjaga agar energi yang dilepaskan bisa dikendalikan. Alat yang dapat melakukan reaksi fisi tetapi tidak bisa mandiri disebut sebagai reaktor fisi subkritis. Beberapa alat menggunakan peluruhan radioaktif atau akselerator partikel untuk menggerakkan fisi.

Reaktor pembangkit listrik biasanya mengubah energi kinetik dari hasil fisi menjadi panas yang nantinya akan digunakan untuk memanaskan fluida kerja dan menjalankan sebuah mesin panas yang nantinya menghasilkan listrik. Fluida kerja ini biasanya adalah air dengan turbin uap, tetapi beberapa desain lainnya menggunakan gas helium. Reaktor-reaktor fisi ini mengeluarkan limbah berupa limbah radioaktif yang sangat sulit dibuang dengan aman, oleh karena itu biasanya limbah ini dibuang di tempat yang tahan radioaktif, misalnya di bawah tanah. Biaya untuk menjalankan proses ini lebih mahal daripada biaya membangun reaktor nuklir yang baru. Jadi dapat dibayangkan jika reaktor nuklir mengalami nasib yang naas seperti Fukushima maka biaya yang harus ditanggung masyarakat sangatlah besar.

Penutupan reaktor nuklir biayanya sangat mahal, apalagi jika reaktor nuklirnya sudah bermasalah. Biaya yang sangat besar ini berisiko akan menciptakan risiko sistemik yang berupa defisit anggaran belanja pemerintah yang semakin besar, bangkrutnya perbankan dan capital flight.

Dengan demikian langkah Jerman memensiunkan reaktor nuklirnya akan menjamin bukan saja mulusnya investasi system pembayaran di Jerman tetapi juga menjauhkan perekonomian Jerman dari ancaman risiko sistemik di masa depan. Inilah kelebihan Angela Merkel dibandingkan dengan Shinzo Abe. Mengapa dapat begitu? Angela Merkel adalah doktor ilmu fisika sehingga sangat paham akan bahaya dari reaktor nuklir bagi perekonomian Jerman khususnya sistem pembayaran. Negara berkembang seperti Vietnam tidak perlu menunggu memiliki pimpinan negara yang bergelar doktor dalam ilmu fisika seperti Merkel, namun cukup mencontoh kepada Jerman yang dipimpin oleh wanita bertitel doktor ilmu fisika!

 

BERITA TERKAIT

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Lapang Dada

  Oleh : Arizka Dwi, Pemerhati Sosial Politik   Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan…

Kebijakan dan Nasib Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global

  Pengantar: Sebuah diskusi publik kalangan ekonom perempuan yang diselenggarakan Indef yang berlangsung di Jakarta, belum lama ini, menampilkan Pembicara:…

Ketahanan Ekonomi Indonesia Solid Tak Terdampak Konflik di Timur Tengah

    Oleh: Eva Kalyna Audrey, Analis Geopolitik   Kalangan pakar mengungkapkan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia sangat solid dan bahkan…

BERITA LAINNYA DI Opini

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Lapang Dada

  Oleh : Arizka Dwi, Pemerhati Sosial Politik   Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan…

Kebijakan dan Nasib Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global

  Pengantar: Sebuah diskusi publik kalangan ekonom perempuan yang diselenggarakan Indef yang berlangsung di Jakarta, belum lama ini, menampilkan Pembicara:…

Ketahanan Ekonomi Indonesia Solid Tak Terdampak Konflik di Timur Tengah

    Oleh: Eva Kalyna Audrey, Analis Geopolitik   Kalangan pakar mengungkapkan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia sangat solid dan bahkan…