Tawarkan Harga Rp 110-150 Per Saham - Transcoal Pacific Incar Dana IPO Rp 225 Miliar

NERACA

Jakarta – Danai ekspansi bisnis, perusahaan jasa pelayaran dan logistik batubara, PT Transcoal Pasific Tbk melakukan penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 1,5 miliar saham atau setara 27,27% dari modal disetor setelah penawaran umum.  Perseroan mengincar dana segar IPO sebesar Rp 165-225 miliar.

Direktur Investment Banking PT Investindo Nusantara Sekuritas, Anshy Sutisna, mengatakan dana hasil penerbitan IPO akan digunakan sebagai modal kerja yang akan digunakan untuk kegiatan operasional.“Kisaran harga saham yang ditawarkan kepada publik Rp 110-150 per saham,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dalam penetapan harga IPO ini, valuasi harga Perseroan menggunakan price earning ratio (PER) sebanyak 5,5-7,7 kali. Adapun masa penawaran awal 25-31 Mei 2018. Tanggal perkiraan efektif 21 Juni 2018. Masa penawaran umum 25-26 Juni 2018. Tanggal penjatahan 28 Juni 2018. Tanggal oengembalian uang pemesanan (refund) pada 29 Juni 2018.

Distribusi saham secara elektronik 29 Juni 2018. Penjatahan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Juli 2018. Setelah IPO, Perseroan juga berkomitmen untuk membagikan dividen atas laba bersih kepada pemegang saham. Besaran dividen yang akan dibagikan sebesar 20% dari laba jika laba bersih mencapai 100 miliar rupiah dan sebesar 25% bila laba bersih di atas Rp 100 miliar .

Pembagian dividen akan dilakukan mulai dari tahun 2019 berdasarkan laba bersih setelah pajak tahun buku 2018, dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS. Sementara Direktur utama PT Transcoal Pasific Tbk, Richard Talumewo mengatakan, potensi bisnis jasa transportasi dan logistik laut, termasuk angkutan batubara, sangat terbuka lebar. Apalagi cadangan batubara dan hasil tambang lainnya juga masih melimpah di negeri ini sehingga menjadi peluang untuk jasa pengangkutan,”Prospek bisnis kami juga ditopang kebutuhan jasa angkutan laut yang semakin banyak, selain dari komoditas batubara,”ujarnya.

Richard menambahkan, kebutuhan PLN terhadap batubara yang setiap tahun meningkat menjadi kesempatan besar dalam mengembangkan usaha. Apalagi, pemerintah juga memberi kemudahan dan kesempatan luas bagi usaha angkutan laut, termasuk angkutan batubara melalui Permendag Nomor 82 tahun 2017. “Aturan ini mewajibkan penggunaan kapal nasional untuk pengangkutan ekspor batubara. Asas cabotage (angkutan dalam negeri wajib menggunakan kapal Indonesia) di wilayah RI juga menjadi pendorong bisnis kami,” ungkapnya.

Sebagai gambaran, lokasi usaha perseroan berada di Sangatta, Bengalon, Kalimantan Timur dan di Asam-asam, Kalimantan Selatan.  Saat ini, bisnis Transcoal Pasific terbagi dalam tiga lini utama, yaitu pengangkutan batubara atau coal transshipment, pengangkutan jarak jauh batubara atau long-hauling coal, dan pengangkutan minyak solar industri atau CPO dengan oil barge.

Armada kapal yang dimiliki perseroan hingga kini berjumlah 13 kapal tunda dan 12 tongkang, satu Floating Terminal Station (FTS) serta alat-alat berat penunjang kegiatan operasional lainnya. Direktur Keuangan Transcoal, Amril menambahkan, untuk kegiatan IPO ini, perseroan menggunakan laporan keuangan Desember 2017 sebagai dasar valuasi.

Dari sisi kinerja, pendapatan usaha pada tahun lalu mencapai Rp 650,38 miliar, naik 15% dari tahun sebelumnya. Sedangkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) secara tren juga meningkat. Tahun 2017, EBITDA Transcoal mencapai Rp 153,30 miliar naik dari tahun 2016 sebesar Rp 150,43 miliar, dan tahun 2015 sebesar Rp 95,19 miliar. Hingga Desember 2017, aset Transcoal mencapai Rp 844,99 miliar, meningkat 15% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 732,17 miliar. Transcoal telah menunjuk dua sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, yaitu PT Investindo Nusantara Sekuritas dan PT Jasa Utama Capital Sekuritas.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…