Jalan Tol Bersiap Layani Mudik 2018

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis infrastruktur jalan dalam melayani arus mudik tahun 2018 lebih baik dari tahun 2017. Jalan nasional yang menjadi jalur mudik kondisinya cukup baik dengan tingkat kemantapan 90%. Selain itu untuk jalan tol, pemudik tahun ini bisa menggunakan dari Merak hingga Pasuruan sepanjang 995 km meski dari panjang tersebut, 237 km masih berstatus fungsional.

 

NERACA

 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa kondisi jalur mudik Non Tol Trans Jawa sepanjang Jakarta-Semarang sudah bagus dan siap dilewati. “Jakarta-Semarang (non tol) sudah oke, bahkan Jakarta-Pasuruan (tol) juga sudah bisa dilewati,” ujar Basuki.

Dia menuturkan, pemerintah melalui Kementerian yang dipimpinnya terus melakukan persiapan infrastruktur jalan menjelang arus mudik tahun ini. Maka dari itu, Basuki akan mengecek kembali persiapan infrastruktur jalan di jalur pantai utara (pantura) pada tanggal 20 Mei. “Saya akan cek lagi tanggal 20 Mei nanti ke pantura untuk jalan tol dan non-tol. Kalau jalan nasional non-tol sudah bagus. Kalau jalan tol masih sama, makanya saya mau cek kondisi terakhir,” ucap Basuki.

Mengenai beberapa ruas tol, dia mengatakan bahwa Jembatan Kali Kuto yang menghubungkan tol Semarang-Batang sudah bagus dan akan diselesaikan sesuai jadwal. Rencananya tanggal 29 Mei nanti akan dicor. Sementara untuk Jembatan Kali Kenteng yang menghubungkan tol Salatiga-Kartasura, tutur Basuki, belum bisa diselesaikan dalam waktu dekat ini. Nantinya kendaraan akan melewati jembatan di bawahnya. Sebab, masyarakat setempat minta dibuatkan jalan, imbuhnya, sehingga pihaknya sekalian membuat jalur tersebut berupa jalan rigid.

Sementara itu, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi menambahkan Sekarang (jalur mudik) persiapannya sudah di atas 80%. Menurutnya, pihaknya sedang menyelesaikan tahapan akhir untuk jalur mudik. Mulai dari jalan tol fungsional, hingga penyelesaian jembatan di beberapa jalur yang akan dilewati pemudik. "Ada beberapa jembatan yang sedang dalam tahap penyelesaian, misalnya jembatan Kali Kuto yang sekarang sedang masang rangka, Kali Kenteng sedang siapkan jalan alternatifnya," katanya.

"Kita juga ada beberapa ruas yang akan kita operasionalkan, kita sama-sama melakukan uji layak fungsinya. Kemudian jalan nasional terus akan diperbaiki sampai H-10 (Lebaran) karena Pak Menteri minta semua marka-marka jalannya itu jelas. Kemudian medianya juga jelas, jembatan sudah kita cek semua," sambung dia.

Sedangkan untuk kesiapan jalan tol, Arie mengatakan untuk saat ini dari total panjang jalan tol Trans Jawa 1.167 km, sepanjang 524 km di antaranya telah bersifat operasional dan 237 km sisanya bersifat fungsional. Sedangkan untuk Trans Sumatera, jalan yang operasi ada 119 km dan fungsional sekitar 125 km. "Ada lima ruas tol fungsional di Trans Jawa, antara lain Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo sebagian mulai dari Salatiga-Kartasura, Sragen-Ngawi, dan Wilangan-Kertosono," jelasnya.

Lebih lanjut Arie mengatakan dalam melakukan mudik tahun ini, pemudik dapat menentukan sendiri pilihan jalur yang diinginkan, bisa melalui jalan tol maupun jalan nasional. "Untuk jalan nasional di Jawa, tahun ini kita memperkenalkan pilihan lintas utara, lintas tengah, dan lintas selatan. Sedangkan untuk jalan tol, kami sedang berusaha keras untuk bisa tembus ke Surabaya dan terus ke Pasuruan," tuturnya.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ) Herry Trisaputra Zuna menyebutkan, sebanyak tujuh ruas jalan tol ditargetkan beroperasi sebelum hari raya Lebaran 2018. "Untuk itu tim evaluasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, dan Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia akan melakukan uji laik fungsi," Ujar Herry.

Menurut Herry, pemerintah melakukan uji laik fungsi sebagai bentuk pemenuhan syarat aspek teknis, operasi, dan administrasi pembangunan jalan tol. Ketujuh ruas tol yang akan dievaluasi adalah tol Solo-Ngawi seksi Kartosuro-Simpang Susun Sragen sepanjang 36 kilometer (km), tol Bogor Ring Road seksi 2B kedung Badang-Simpang Yasmin, 2 km, dan tol Gempol-Pasuruan seksi 2 Simpang Susun Pasuruan, 6,6 km.

Selain itu ada sejumlah ruas tol lainnya yang ditargetkan berfungsi sebelum Lebaran. Sejumlah ruas tol lainnya itu adalah ruas jalan akses Dryport Cikarang tol Jakarta-Cikampek sepanjang 3,5 km, tol Pejagan-Pemalang seksi Simpang Susun Brebes Timur-Sewaka, 37 km, dan tol Pemalang-Batang seksi Sewaka-Simpang Susun Pemalang, 5,2 km.

Sedangkan untuk PT Jasa Marga (Persero) akan mengoperasikan 68 rest area di seluruh ruas tol milik Jasa Marga dan anak usahanya mulai dari Jakarta hingga Surabaya selama periode mudik dan arus balik Lebaran 2018. Rest area tersebut akan menyediakan tempat istirahat, tempat ibadah, pelayanan pengisian bahan bakar, tempat makan, dan toilet.

Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani mengatakan, ada sistem baru yang akan diterapkan kepada pemudik yang akan menggunakan rest area yang disebut dengan sistem zoning. Nantinya, kendaraan akan dipisahkan sesuai kebutuhan apakah mau mengisi bahan bakar, beribadah, sehingga tidak ada penumpukan kendaraan. "Jadi kita bagi, dan gak boleh menyimpang daripada rambu yang kita siapkan," ungkap

Kemudian, Jasa Marga juga melakukan koordinasi yang insentif dengan Pertamina agar pasokan di seluruh rest area yang dilengkapi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terjamin baik yang disimpan didalam tangki maupun yang kemasan. "Koordinasi kami harus sangat intens dengan Pertamina, karena pertamina harus menjamin SPBU BBM-nya mencukupi yang statis dan packaging, sehingga tidak akan ada mobil berhenti karena kehabisan bensin," kata Desi.

 

Persiapan Baik

 

Menteri Perhubungan (Mebhub) Budi Karya Sumadi mengatakan untuk persiapan arus mudik Lebaran 2018 sudah cukup baik dan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan kementerian terkait dan juga pihak keamanan. "Persiapan mudik alhamdulillah sudah cukup baik, saya sudah berkoordinasi dengan para menteri dan Kapolri," kata Budi.

Budi mengatakan persiapan mudik seperti sarana jalan, baik tol maupun jalan nasional sudah dipersiapkan cukup bagus. Seperti halnya jalan tol yang saat ini dari Jakarta sampai Surabaya sudah bisa dilalui kendaraan, meskipun masih ada beberapa yang difungsionalkan selama arus mudik. "Untuk jalan tol dari Jakarta sampai Surabaya sudah bagus dan sudah bisa jalan dan hanya beberapa yang menggunakan jalan fungsional. Selain jalan tol, juga ada jalan nasional yang kami sudah cek bagus sekali, " ujarnya.

Budi juga mengimbau kepada masyarakat yang hendak melakukan perjalanan mudik, harus memerhatikan kendaraannya juga, agar bisa selamat sampai tujuan. "Saya menganjurkan bagi mereka yang mau mudik lebaran harus memperhatikan kendaraannya harus siap," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR Dito Ganinduto meminta penyelenggaraan arus mudik Lebaran tahun ini jangan sampai mengulang tragedi pintu keluar tol Brebes Timur (Brexit). Penyelenggara jalan tol pun diminta untuk berkoordinasi dengan Pertamina untuk menyediaan BBM di ruas tol. "Pertamina siapkan BBM di rest area, kendaraan jangan sampai kehabisan BBM di dalam tol," katanya.

Dito juga mengatakan penyelenggaraan arus mudik Lebaran 2018 ini harus lebih nyaman dan cepat dibanding tahun sebelumnya karena jalan tol mulai Jakarta hingga Surabaya hampir tersambung. "Mobil akan lebih banyak yang masuk, jangan sampai terjadi antrean," tandasnya. (agus)

 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…