Bisnis Semen Lesu - Indocement Royal Bagi Dividen Rp 2,57 Triliun

NERACA

Jakarta – Meskipun performance kinerja tahun lalu terkoreksi dengan laba berih anjlok 51,9% yoy menjadi Rp 1,86 triliun, dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 3,87 triliun, namun hal tersebut tidak menjadi alasan bagi PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) untuk membagikan dividen kepada pemegang saham.

Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), memutuskan membagikan dividen sebesar Rp 2,57 triliun atau lebih dari 100% dari laba perseroan tahun buku 2017, dimana Rp 1,85 triliun berasal dari total laba bersih tahun lalu dan Rp 717,04 miliar atau 3,59% berasal dari saldo laba ditahan. Nantinya, setiap pemegang saham perseroan berhak mendapatkan jumlah dividen sebesar Rp 700/saham.”Kami membagikan tahun ini sebesar Rp 700 per saham, namun memang kalau dibandingkan tahun lalu lebih rendah 25% yaitu sebesar Rp 929/saham. Memang lebih rendah, namun untuk pay out ratio lebih baik dari tahun lalu,”kata Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP di Jakarta, kemarin.

Tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan penjualan meningkat hingga 8% dibandingkan dengan pendapatan perusahaan pada 2017 sebesar Rp 14,43 triliun. Kenaikan volume pendapatan dan penjualan tersebut seiring strategi bisnis perseroan dalam memasarkan produknya terutama di wilayah Pulau Jawa. Salah satu strategi tersebut ialah pengiriman produk bisnis melalui terminal-terminal baru perseroan dalam menekan biaya distribusi.”Kami melihat dari terminal-terminal baru kami yang sudah jadi seperti di Sumatera Selatan dan juga Lampung. Kami juga melihat pasar di Sumatera mudah-mudahan semakin bagus dengan beroperasinya dua terminal ini," tambah Christian.

Selain itu, dalam RUPST tersebut perseroan mengangkat seluruh dewan anggota komisaris dan Direksi perseroan hingga 2021. Kecuali Kevin Gluskie selaku Komisaris utama yang akan berakhir pada 2019, serta David Clarke selaku Direktur Perseroan."Kami memutuskan untuk mengambil langkah juga mengurangi satu komisaris jadi tinggal enam komisaris karena sudah pensiun ya. Serta mengganti juga direktur perseroan di HRD dan Corporate Secretary karena sudah retired mengabdi selama 40 tahun, jadi kami hargai itu,"ujar Christian.

Kemudian mensiasati kenaikan harga batu bara sebagai bahan bakar produksi semen, perseroan bakal menaikan harga jual produksi di pasar. Apalagi, kenaikan ini menyusul dengan beban operasi perseroan yang terus meningkat di tengah meningkatnya volume produksi semen dibandingkan dengan permintaan (demand) yang ada.”Kenaikan harga batu bara itu 15-20%, lalu fuel (minyak bumi) dari US$ 55 menjadi US$ 71 jadi ongkos transportasi kami naik. Kalau biaya batu bara itu mencakup 40-50% dari produksi maka semestinya harga naik," kata Christian.

Saat ini perseroan sudah mulai menaikkan Rp 500/sak untuk wilayah distribusi Jawa Tengah, sedangkan wilayah lainnya akan menyusul kenaikan harga tersebut yaitu di Sumatera dan Kalimantan.Kenaikan harga tersebut hanya sebesar 1% dari harga semen perseroan yaitu Rp 50.000/sak. Namun, pihaknya menargetkan harga semen INTP akan terus meningkat hingga 3%.”Saat ini saya sudah naikkan harga Rp 500 dari Rp 50.000 per sak, cuman 1% jadi kecil sekali. Kalau biaya produksi naik 11% maka mestinya kami naikkan 11%. Tapi karena over supply makanya kami naikan step by step (secara bertahap)," tambah Christian.

Sementara itu, untuk meningkatkan penrtumbuhan penjualan dan pendapatan tahun ini, perseroan mulai menerapkan efisiensi dalam melakukan proses produksi hingga distribusi produk semen.
Salah satunya, dengan memilih wilayah pasar (market) yang lebih dekat dengan terminal-terminal serta pabrik milik perseroan agar biaya distribusi semakin tertekan.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…