Laba Bersih Jaya Trishindo Anjlok 87,3%

NERACA

Jakarta - Di kuartal pertama 2018, kinerja PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) masih membukukan raport merah. Dimana laba bersih perseroan anjlok hingga 87,3% menjadi hanya Rp 264,33 juta. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 2,08 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan HELI justru tumbuh tipis 0,6% menjadi Rp 10,26 miliar dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 10,2 miliar. Namun, kenaikan tipis pendapatan itu diiringi dengan lonjakan beban pokok pendapatan hingga 43,5% menjadi Rp 5,27 miliar dari sebelumnya Rp 3,67 miliar. Kemudian laba kotor HELI turun 23,4% year on year (yoy) dari Rp 6,53 miliar menjadi Rp 4,99 miliar per Maret 2018. Dus, laba bersih  sepanjang kuartal pertama tahun ini merosot 87,30%.

Hingga akhir tahun ini, emiten yang bergerak di bisnis penyewaan helikopter ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20% menjadi Rp 170 miliar hingga Rp 180 miliar. Sementara, laba bersih ditargetkan bisa tumbuh sekitar 15% di penghujung 2018. Selain itu, di tahun ini perseroan juga akan melakukan ekspansi penambahan armada helikopter baru. Langkah ini dilakukan seiring dengan membesarnya permintaan transportasi udara.

Edwin Widjaja, Direktur Utama Jaya Trishindo pernah bilang, jika sebelumnya pasar didominasi oleh pelanggan korporasi, saat ini layanan helikopter makin dikenal dan banyak digunakan oleh pelanggan perorangan. Karena itu, HELI berniat masuk ke pasar pelanggan perorangan. Setidaknya, ada dua unit helikopter yang akan ditambah, yaitu tipe AS 350 B3 dan AW 109 Trekker. "Tahun lalu kami tambah dua unit,"kata Edwin.

Selain itu, HELI juga akan membangun hanggar dan fasilitas pemeliharaan demi efisiensi. HELI menargetkan bisa konsisten menambah 1-2 unit armada baru dalam lima tahun ke depan. Selama ini, HELI membanderol jasa sewa helikopter seharga US$ 3.600 hingga US$ 15.000 per jam, tergantung kebutuhan klien. Penambahan armada menjadi hal penting bagi HELI untuk mendukung rencana ekspansi ke pasar pelanggan perorangan. Kini, HELI tengah mengembangkan situs dan aplikasi supaya pelanggan bisa melakukan pemesanan helikopter secara daring.

Tak hanya itu, HELI juga tengah membidik ceruk baru di bidang taksi helikopter alias Helitaxi, terutama untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sebagai ibukota dengan populasi padat dan aktivitas bisnis yang tinggi, Jakarta dinilai punya potensi besar.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…