CLEO Bukukan Laba Bersih Rp 12,56 Miliar

NERACA

Jakarta – Pada kuartal pertama 2018, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) membukukan laba bersih tumbuh sebesar 44,56% menjadi Rp 12,56 miliar dibandingkan priode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,69 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Produsen air minum dalam kemasan merek Cleo ini juga mengungkapkan, penjualan tumbuh sebesar 17% year on year (yoy) menjadi Rp 162,59 miliar per Maret 2018 dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 138,97 miliar. Tahun lalu, CLEO mencatatkan total penjualan sebesar Rp 614,67 miliar atau tumbuh 17,32% dibandingkan tahun 2016.

Kata Lukas Setio Wongso, Direktur Keuangan dan Corporate Secretary PT Sariguna Primatirta Tbk, untuk menopang penjualan, perusahaan berencana menambah jaringan distribusi. "Kami akan menambah distribusi internal dan eksternal, masing-masing menjadi 100 dan 71 distributor," ujarnya.

Saat ini, CLEO telah memiliki 72 distributor internal dan 42 distributor eksternal. Selain itu, Lukas menyebut, perseroan akan memulai pengoperasian pabrik di Ngoro dan Kendari, penyelesaian perluasan pabrik di Pandaan serta meluncurkan produk baru. Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp 200 miliar. Capex ini akan digunakan untuk berbagai keperluan. Antara lain untuk pembangunan pabrik baru, pembelian mesin kemasan baru, otomatisasi mesin pabrik yang sudah ada, perbaikan sarana pabrik, dan penambahan armada distribusi.

Asal tahu saja, pembangunan pabrik pertama berada di Kendari, Sulawesi Tenggara memiliki kapasitas kurang lebih 72 juta liter per tahun. Kedua, pabrik di Ngoro, Jawa Timur berkapasitas kurang lebih 240 juta liter per tahun. Rencananya semuanya akan siap beroperasi pada semester I-2018 dan investasi yang dilakukan CLEO dalam bentuk mesin dan pabrik baru sekaligus menjadi salah satu cara untuk meningkatkan penjualan perusahaan.

Sebelumnya Hermanto Tanoko, Komisaris Utama PT Sariguna Primatirta Tbk pernah bilang, dengan penambahan mesin baru diyakini akan mencapai target penjualan di tahun 2018.  CLEO menargetkan pertumbuhan penjualan konsolidasi pada tahun ini sebesar 66% year on year (yoy). Dengan target pertumbuhan tersebut, artinya pada tahun ini CLEO akan mendapatkan penjualan konsolidasi sebesar Rp 1 triliun. Adapun tahun lalu, CLEO mencatat penjualan konsolidasi sebesar Rp 601 miliar. Penjualan konsolidasi pada 2017 lalu meningkat 15% yoy dari penjualan tahun 2016 sebesar Rp 523 miliar. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…