Ratu Prabu Targetkan Pendapatan Rp 300 Miliar

NERACA

Jakarta – Kembali menggeliatnya bisnis tambang minyak dan gas (migas), PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) memperikirakan pendapatan akan tumbuh menjadi Rp 300 miiar di akhir tahun ini dan laba ditargetkan akan tumbuh menjadi Rp 30 miliar-Rp 40 miliar. Pertumbuhan tersebut ditunjang bisnis geothermal dan produksi emas perusahaan.

Direktur Utama Ratu Prabu Energi, Burhanudin Bur Maras mengatakan perusahaan akan memulai produksi emas dalam waktu 2-3 bulan mendatang dengan perkiraan produksi sebanyak 1 kilogram per bulannya,”Tambang di Kalimantan Tengah milik kami akan mulai produksi, masih sedikit produksinya karena masih baru sekitar 1 kilogram sebulan," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sementara itu, saat ini perusahaan tengah menggarap proyek pengeboran sumur geothermal yang berlokasi di Ende, Nusa Tenggara Timur sejak September tahun lalu. Hingga akhir tahun unit usaha ini akan berkontribusi sebesar 40%-50% dari total pendapatan perusahaan sepanjang tahun ini. Sementara Direktur Keuangan Ratu Prabu Energi, Gemilang Zaharin mengatakan prospek pendapatan dari bisnis pengeboran sumur geotermal ini cukup besar kepada pendapatan perusahaan. Mengingat pemiliki proyek, yakni ORKA yang sudah memercayakan pengeboran delapan sumur geothermal.”Untuk kuartal pertama 2018 berkontribusi kurang lebih 20%-25% dari total pendapatan perusahaan," kata Gemilang.

Untuk menggarap seluruh proyeknya di tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai US$ 5 juta-US$ 7 juta yang berasal dari kas internal perusahaan dan pinjaman dari bank. Perseroan juga menyampaikan rencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perusahaannya yang saat ini ada di publik.

Kata Gemilang Zaharin, perusahaan tengah mengkaji rencana buyback ini untuk tahun ini. Tapi dia belum mau menjelaskan kapan rencana ini akan dieksekusi.”Kemungkinan buyback untuk menjadikan kepemilikan di atas 50% lagi. Tahun ini, bisa cepat tergantung ijin OJK,"tuturnya.

Buyback ini akan dilakukan oleh induk usahanya PT Ratu Prabu untuk menjadikan kepemilikannya menjadi mayoritas. Saat ini Ratu Prabu hanya memiliko kepemilikan sebesar 35,35%. Kepemilikan lainnya dimiliki oleh Dana Pensiun Bukit Asam sebesar 9,37% dan Publik sebesar 55,27%. Sementara itu, saat ini harga saham perusahaan masih tak bergerak di harga Rp 50 per sahamnya. Harga ini sudah tak bergerak sejak awal tahun lalu.

 

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…