Darmin : BI Harus Tangani Depresiasi Rupiah

 

NERACA

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan Bank Indonesia (BI) harus berinisiatif menangani pelemahan atau depresiasi nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS. "Kalau kurs, apalagi kalau penyebabnya dari luar, yang harus maju lebih dulu itu Bank Indonesia, bukan pemerintah," kata Darmin ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (4/5).

Mantan gubernur BI tersebut mengatakan bahwa bank sentral sudah menyuarakan mengenai keperluan menaikkan tingkat bunga. Keputusan tersebut tinggal menunggu rapat bulanan BI. "BI tidak bisa lakukan sekarang itu. BI tunggu rapat dewan gubernur, jadi tinggal tunggu waktu saja. Biarin saja dulu," kata Darmin.

Darmin mengungkapkan bahwa penguatan dolar AS terjadi tidak hanya kepada rupiah, namun juga mata uang negara-negara lain. Tren pelemahannya juga lebih kurang sama dalam sebulan terakhir. "Salah satu penyakit 'market' itu apa yang disebut 'taper tantrum'. Kalau lagi (seperti) ini semua kemudian berpersepsi macam-macam mengambil langkah, namun setelah kejadian ternyata tidak seserius itu kok," kata dia.

Namun begitu, Bank Indonesia (BI) menyebutkan tingkat volatilitas pergerakkan rupiah sebesar 5,7 persen (year to date/ytd) hingga 4 Mei 2018 masih rendah dan belum memasuki kondisi yang memprihatinkan. Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan nilai rupiah memang tertekan dalam beberapa pekan terakhir karena keperkasaan dolar AS menyusul dinamika ekonomi di Negara Paman Sam.

Namun jika dilihat secara proposional, ujar Nanang, masih dalam rentang depresiasi yang wajar. Untuk tahun kalender berjalan sejak 1 Januari 2018 hingga 5 Mei 2018, kata dia, volatilitas rupiah bergerak di 5,7 persen, atau lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain yang mencapai 11 persen. "BI intervensi hanya untuk memperlunak volatilitas (smoothing volatility). Untuk Jumat ini, volatilitas rupiah di level 5,7 persen, dengan depresiasi 0,01 persen," ujar dia.

"Jadi tidak usah panik," tambahnya. Bank Sentral, katanya, terus menggencarkan dual intervensi di pasar valas dan juga Surat Berharga Negara (SBN). Hari ini imbal hasil (yield) SBN Indonesia di kisaran enam persen atau menunjukkan penurunan tipis, karena operasi moneter BI. "BI siap untuk beli SBN tapi tidak ingin mendistorsi (harga di) pasar. Tetapi kadang-kadang, jika terjadi arus modal (outflow) yang menggangu, kita lakukan stabilisasi," ujar dia.

Di pasar valas, kata BI, likuiditas juga memadai. Indikasinya selisih harga beli valas dan jual itu sempit. Volume transaksi di pasar valas hingga 5 Mei 2018 per hari mencapai tujuh miliar dolar AS, atau lebih likuid dibandingkan rata-rata harian di 2013 yang sebesar tiga miliar dolar AS. "Jadi kebutuhan valas masih terpenuhi oleh pasar. BI masuk ke pasar lebih kepada 'smoothing' (harga). Jadi suplai dan permintaan terjaga," ujar Nanang.

Nilai tukar rupiah pada Jumat ini menunjukkan sedikit penguatan. Kurs Refrensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) yang diumumkan BI pada Jumat ini memperlihatkan rupiah diperdagangkan di Rp13.943 per dolar AS atau menguat 22 poin dari Kamis (3/5) yang sebesar Rp13.965 per dolar AS.

BERITA TERKAIT

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…