Laba Nusantara Infrastructure Turun 3,7%

NERACA

Jakarta – Performance kinerja keuangan PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) di kuartal pertama 2018 masih di luar ekspektasi. Dimana perseroan membukukan laba terkoreksi 3,7% atau sekitar Rp 63,76 miliar dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 66,12 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara, laba komprehensif tergerus 24,41% year on year (yoy) persen dari Rp 73,22 miliar menjadi Rp 58,85 miliar. Keuntungan META melandai, meski pendapatan naik. Pada kuartal I-2018, perseroan berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 198,33 miliar, naik 11,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 177,93 miliar.

Namun, beban langsung dan beban pokok penjualan juga meningkat. Periode Januari-Maret tahun ini beban mencapai Rp 58,42 miliar,  naik 22,80% dari periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, laba bruto masih naik 7,47% menjadi Rp 139,90 miliar dari sebelumnya Rp 130,17 miliar. Tapi, laba usaha hanya naik tipis 0,24% menjadi Rp 98,54 miliar.

Sebagai informasi, mengejar target pertumbuhan pendapatan tahun ini, perseroan selain mengandalkan bisnis jalan tol juga menggenjot bisnis air bersih untuk meningkatkan kontribusi lini bisnis tersebut terhadap laba bersih perseroan. Danni Hasan, Chief Operating Officer Nusantara Infrastructure menjelaskan, kontribusi bisnis air bersih terhadap laba bersih perseroan masih sangat kecil. Menurutnya, laba usaha yang dibukukan pada 2017 senilai Rp7 miliar.

Jumlah itu, sambungnya, berbanding terbalik dengan bisnis infrastruktur jalan tol yang menyumbangkan laba usaha Rp200 miliar dari pendapatan Rp413 miliar atau 54% dari total jumlah yang dikantongi perseroan pada 2017. Dengan demikian, dia menyebut perseroan menargetkan pendapatan dari lini bisnis air bersih meningkat 40%-50%. Oleh karena itu, emiten berkode saham META itu akan meningkatkan kapasitas dua anak usaha yang mengelola bisnis air bersih.”Diharapkan dengan peningkatan tersebut perseroan bisa meningkatkan volume penjualan,” ujarnya.

Sebagai catatan, META memiliki tiga anak usaha yang mengelola sektor air bersih yakni PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM), PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK), dan PT Dain Celicani Cemerlang (DCC). Dua anak usaha, DCC dan SCTK, menjual air bersih ke kawasan industri sedangkan TKCM memasok air bersih ke konsumen rumah tangga.

Di sisi lain, Danni menjelaskan bahwa penyebab menurunnya laba bersih perusahaan pada 2017 disebabkan oleh adanya perubahan akuntasi untuk bisnis telekomunikasi. Selain itu, perseroan juga menanggung utang atas beban bunga dari pinjaman untuk lini bisnis telekomunikasi. Dia menyebut beban bunga untuk lini bisnis telekomunikasi Rp123 miliar yang berasal dari utang Rp1 triliun. Jumlah itu lebih besar dibandingkan dengan bisnis tol dengan beban bunga Rp51 miliar.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…