Proyek Kereta Cepat Membengkak US$83 juta

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Nilai investasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung naik sebesar 83 juta dolar AS karena adanya tambahan biaya asuransi proyek dan biaya pelindung pinjaman terhadap volatilitas yang tak terduga atau debt service reserve account (DSRA). Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwi Windarto seusai rapat koordinasi di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Selasa (20/2), mengatakan awalnya proyek tersebut membutuhkan investasi sebesar 5,988 miliar dolar AS (sekitar Rp80,87 triliun, kurs Rp13.500).

Namun, angka tersebut melonjak menjadi 6,071 miliar dolar AS (sekitar Rp81,95 triliun) Dwi menjelaskan kenaikan nilai proyek telah disepakati sejak lama. Ada pun porsi pendanaan proyek tersebut terbagi dua, yakni 75 persen ditanggung China Development Bank (CDB) dan sisa 25 persen dari ekuitas pemegang saham KCIC. Pemegang saham KCIC terdiri dari lima badan usaha China sebesar 40 persen dan empat perusahaan BUMN yang tergabung dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sebesar 60 persen.

PSBI sendiri merupakan perusahaan yang merupakan gabungan dari empat BUMN yaitu PT Kereta Api Indonesia, PT Wijaya Karya, PTPN VIII dan PT Jasa Marga. Meski belum terlihat signifikan, Dwi mengatakan progres pembangunan konstruksi telah mencapai sekitar 10 persen. "Konstruksinya kurang lebih 5 sampai 10 persen. Tidak bisa dikatakan berapa panjang sudah dilakukan karena variatif karena pekerjaan," jelasnya.

Pinjaman tahap awal sebesar 500 juta dolar AS dari China Development Bank untuk pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dijadwalkan cair pada Maret 2018, setelah memenuhi persyaratan minimal pembebasan lahan. Hingga saat ini, pembebasan lahan telah mencapai 54 persen yang artinya memenuhi persyaratan pencairan pinjaman yang mengharuskan embebasan lahan telah mencapai minimal 53 persen.

Komisaris Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Sahala Lumban Gaol menyebut opsi perpanjangan rute kereta cepat Jakarta-Bandung hingga ke Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, akan masuk tahap lanjutan dari proyek tersebut. Ia menyambut baik usulan tersebut meski menilai rute baru tersebut akan cukup pelik terealisasi karena panjangnya lintasan dan besarnya investasi yang dibutuhkan.

"Perpanjangan ke Kertajati, kalau dari KCIC 'welcome' (menyambut) saja, tapi itu cukup panjang. Tapi kita selesaikan saja dulu ini (rute awal) sebagai tahap pertama, nanti kita bangun ke sana," katanya. Sahala beralasan, memperpanjang lintasan hingga lebih dari rute awal dikhawatirkan akan memberatkan investor. Terlebih, jarak dari titik akhir lintasan di Tegalluar hingga ke Kertajati bisa mencapai 60 km.

Staf Khusus Menteri BUMN yang merangkap Chairman PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), pemegang saham mayoritas KCIC, itu menilai ketimbang terhubung dengan Bandara Kertajati, akan lebih menarik jika transportasi massal itu terlebih dahulu trehubung dengan Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng, Banten.

Pasalnya, rute kereta cepat dari kawasan Bandara Halim Perdanakusuma dinilai strategis jika terhubung dengan bandara terdekat. Baru setelah itu, dari titik perhentian akhir kereta di Tegalluar, disambung lagi jalurnya hingga ke Kertajati. "Kalau dari Halim ke Bandara Soekarno Hatta itu sangat bagus. Kalau sampai Kertajati saya rasa oke. Dibangun dari Halim ke Soekarno Hatta kemudian dari Tegalluar ke Kertajati," katanya.

Namun, Sahala mengaku diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk merealisasikan rencana tersebut. "Jadi (tunggu) 142 km ini selesai jalan nanti. Langsung sambung dulu ke Soekarno Hatta dan selesaikan serentak langsung ke Kertajati mungkin saja," katanya.

BERITA TERKAIT

Isu Kapal JKW Mahakam, Isu Hoaks Menyesatkan dan Mengancam Pembangunan Ekonomi Nasional

    NERACA Jakarta – Isu hoaks masih menjadi daya tarik tersendiri, padahal hal itu bisa menyesatkan dan mengancam fondasi…

Gelar RUPS, ANTM Rombak Pengurus

  Gelar RUPS, ANTM Rombak Pengurus JAKARTA-PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan perubahan…

Wamenhub Beberkan Ada Investor Tertarik Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

    NERACA Jakarta – Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana menyebutkan ada sejumlah perusahaan tertarik melanjutkan proyek kereta cepat Jakarta…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Isu Kapal JKW Mahakam, Isu Hoaks Menyesatkan dan Mengancam Pembangunan Ekonomi Nasional

    NERACA Jakarta – Isu hoaks masih menjadi daya tarik tersendiri, padahal hal itu bisa menyesatkan dan mengancam fondasi…

Gelar RUPS, ANTM Rombak Pengurus

  Gelar RUPS, ANTM Rombak Pengurus JAKARTA-PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan perubahan…

Wamenhub Beberkan Ada Investor Tertarik Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

    NERACA Jakarta – Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana menyebutkan ada sejumlah perusahaan tertarik melanjutkan proyek kereta cepat Jakarta…