NERACA

Jakarta - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menganggarkan dana investasi sebesar Rp 2,1 triliun atau sekitar 20 miliar Yen untuk pembangunan pabrik baru seluas 70 ribu hektar.

Menurut Presiden Direktur ADM Sudirman MR, pabrik baru seluas 70 ribu ha ini berlokasi di Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang Timur, Jawa Barat. Pembangunan pabrik ini di atas lahan sebesar 80 ribu ha.

“Pabrik ini akan memiliki kapasitas sebesar 100 ribu unit per tahun. Sehingga kapasitas ADM nantinya akan mencapai 430 ribu unit. Saat ini, produksi ADM baru sekitar 330 ribu unit per tahun,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Kapasitas dalam pabrik ini, lanjutnya, akan memiliki kinerja dengan 2 shif dan jam kerja seperti biasa. Sehingga serapan tenaga kerja baru diperkirakan akan mencapai sekitar mencapai 1.400 orang untuk awal operasi.

“Kita targetkan ini akan mulai operasi pada akhir 2012. Pabrik itu ditargetkan mampu memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor, baik untuk merek Daihatsu atau Toyota,” ungkapnya.

Sudirman menyebut, ADM menargetkan penjualan Daihatsu dalam tahun ini akan mencapai 125 ribu unit. Meningkat dari penjualan tahun 2010 yang hanya sebanyak 116 ribu unit. Penjualan pada tahun 2011 nantinya 12-15% akan diisi oleh porsi ekspor, dan sisanya akan mengisi pangsa pasar domestik.

Dengan penjualan tersebut, Sudirman menambahkan, akan memberikan peningkatan pendapatan sebesar 10-15% dibandingkan tahun lalu. Pendapatan tahun 2010 lalu mencapai Rp 27 triliun.

Sementara itu, Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra  mengatakan, dari target penjualan tersebut nantinya sekitar 70% masih akan difokuskan pada pasar di wilayah Jawa.

Menurut Amelia, pertumbuhan industri otomotif akan meningkatkan pendapatan PDB sebuah negara. Berdasarkan hasil studi Boston Consulting Group, imbuhnya, penjualan mobil akan berkembang signifikan jika PDB suatu negara melebihi US$ 3.000.

Dia mencontohkan, China yang menikmati lonjakan pertumbuhan pasar otomotif pasca memenuhi PDB di atas US$ 3.000. “Kalau di bawahnya, yang berkembang adalah pasar motor. Saat ini, PDB Indonesia sekitar US$ 3.000. Pasar mobil Indonesia berpotensi seperti Tiongkok. Melihat dari segi jumlah penduduk,” ujar dia.

Terkait sejumlah regulasi di sektor otomotif, Amelia mengakui, berdampak terhadap pasar mobil domestik. “Contohnya, pasar Jawa Timur pada Januari 2011 anjlok sekitar 15% pasca kenaikan BBN KB dari 10 % menjadi 15%. Sedangkan, untuk Jakarta, penjualan tidak terlalu berpengaruh karena hanya pajak progresif yang naik. Untuk daerah-daerah lain masih stabil seperti Sumatera, Jawa Tengah dan Yogyakarta,” tandas Amelia

Percepatan Koridor Jawa

Ditemui ditempat sama, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan, investasi Astra Daihatsu menjadi bagian percepatan pembangunan ekonomi koridor Jawa.

“Diharapkan bisa mendorong transfer know how dan transfer teknologi. Investasi ini juga akan memacu rentetan investasi di sektor komponen otomotif. Bahkan, hingga bisnis after sales. Artinya, ada serapan tenaga kerja,” kata dia.

Budi menambahkan, untuk mendukung investasi ADM ini, pemerintah memberikan insentif yang diatur sesuai PP 62/2008. “Investasi ini memenuhi syarat untuk mendapat insentif sesuai PP 62,” kata Budi.