Wacana PT HK Realtindo untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sudah lama di gaungkan jauh-jauh hari. Sejatinya, anak usaha dari PT Hutama Karya (Persero) bakal IPO di tahun ini, namun hal tersebut ditunda atau molor dari target yang ditentukan karena Kementerian BUMN menginginkan size (aset) yang besar. “Lantaran ada ketentuan baru, jadi ditunda sampai ada keputusan lebih lanjut," kata Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), I Gusti Ngurah Putra di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, penundaan tersebut menyusul adanya rencana Kementerian BUMN untuk menyatukan (merger) anak usaha BUMN yang bergerak di bidang properti. Tujuannya untuk meningkatkan aset perusahaan."Saat ini, HK punya usaha properti dengan aset Rp8 triliun, Jasa Marga, Waskita Karya, Adhi Karya juga punya. Nah, kalau digabung dan kemudian dijual, maka nilai lebih besar. Kalau single-single IPO misalkan masing-masing dapat Rp3 triliun, kalau digabung bisa Rp15 triliun," jelasnya.
Dia menambahkan, Kementerian BUMN saat ini tengah mematangkan kajian penggabungan dan diharapkan dapat rampung pada 2017. Selanjutnya, perusahaan baru hasil penggabungan dipersiapkan untuk IPO.”Kita cari konsultan untuk IPO-nya, sehingga tahun depan (2018) bisa IPO. Yang di-IPO kan adalah perusahaan baru tersebut," ungkapnya.

Sebagai informasi, HK Realtindo berencana untuk melepas sebagian sahamnya ke publik pada semester I 2017. Dana hasil IPO yang dapat dihimpun diperkirakan mencapai Rp1,4 triliun. Direktur Utama HK Realtindo Koentjoro pernah bilang, dana tersebut akan digunakan untuk membiayai modal kerja, mengakuisisi beberapa proyek properti serta pembelian lahan.