Membangun Ekonomi Daerah Lewat BRIsat

 

 

NERACA

 

Bandung – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) siap untuk meluncurkan satelitnya senilai US$250 juta pada 8 Juni 2016. Sejauh ini, menurut Senior Executive Vice President IT Strategy & Satelit BRI Hexana Tri Sasongko, persiapan telah rampung dan menunggu peluncuran satelit. Dengan peluncuran BRIsat tersebut, Hexana meyakini akan dapat membangun ekonomi di daerah jauh lebih cepat, mengingat BRI tersebar di daerah-daerah terpencil.

Dalam Media Gathering BRI di Bandung, Sabtu (5/3), Hexana mengatakan BRI selalu menciptakan demand di setiap daerah bahkan hingga ke pelosok. “Ketika BRI ada di pelosok maka untungnya jauh lebih cepat dan memang kita menciptakan demand. Akan tetapi kita punya tantangan dan selalu ada catatan dari OJK soal jaringan komunikasi yang pas-pasan. Akan tetapi kita punya komitmen untuk menjalankan financial inclusion,” katanya.

Sekedar informasi, data Bank Dunia menyebutkan sebagian besar masyarakat di dunia khususnya kelompok miskin dan rentan, tidak memiliki akses terhadap layanan keuangan. Sebagai contoh, sebanyak 2,7 miliar penduduk dunia tidak memiliki akses kredit, asuransi, dan tabungan. Di Indonesia, menurut Bank Dunia (2010) secara nasional akses ke sistem keuangan formal hanya menjangkau sekitar 52% dari total jumlah penduduk. Di sisi lain, terdapat 31% penduduk mengakses keuangan informal dan 17% penduduk yang mengalami keuangan eksklusif (tidak mengakses sistem keuangan).

Disamping itu, adanya BRIsat ini maka agen-agen BRIlink yang ada di pelosok akan dengan mudah mengakses internet karena layanan BRIsat juga dilengkapi dengan wifi secara gratis. “Dengan pelayanan internet yang bisa masuk hingga pelosok akan memudahkan agen BRIlink untuk intermediasi perbankan hingga ke pelosok nusantara,” ucapnya.

Berkaitan dengan satelit BRI, Hexana memaparkan jenis satelit yang akan diluncurkan dengan jenis satelit komunikasi, data, voice dan gambar ini akan memiliki berat sebesar 1.887 kilogram dengan lokasi orbit berada 36 kilometer diatas ekuator. Satelit ini juga memiliki masa umurnya yaitu 15,1 tahun yang artinya industri yang membuat satelit hanya menjamin secara elektronik hanya 15,1 tahun. Sementara satelit juga memiliki masa beroperasi selama 17 tahun sehingga ketika masa beroperasinya telah habis maka mau tidak mau satelit tersebut harus dimusnahkan lalu diganti dengan baru.

Lantaran memakan dana yang tidak sedikit, BRI juga menghitung dengan cermat komponen-komponen yang digunakan dalam peluncuran satelit. Pasalnya jika menggunakan komponen yang belum teruji kualitas dan trackrecordnya kurang maka peluncuran bisa saja gagal. Kegagalan dalam peluncuran satelit juga pernah dialami oleh PT Telkom beberapa tahun lalu.

“Untuk menghindari kegagalan dalam peluncuran roket satelit, tentunya kita memilih manufaktur yang bagus. Maka dari itu, kita memilih perusahaan yang memang teruji. Perusahaan yang dipilih ini telah memproduksi 22 satelit setiap tahunnya dan salah satu perusahaan yang memproduksi satelit di dunia. Selain itu, perusahaan tersebut juga dalam setiap 2 tahun melakukan stress test engine untuk memastikan mesinnya benar-benar teruji,” jelasnya.

 

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…