NERACA

Jakarta – Dalam menjalankan suatu bisnis, tidak hanya jeli membaca peluang pasar tetapi juga dituntut adanya efisiensi agar tidak membebankan biaya operasional. Cara inilah yang dilakukan masyarakat urban dengan berdagang diatas kendaraan atau lebih dikenal dengan food truck. Ya, food truck saat ini tengah menjadi trend di Indonesia disamping bisa efisien karena tidak lagi harus sewa tempat yang memakan biaya mahal, keuntungan lainnya mampu menjangkau lebih luas dan bisa berpindah-pindah sesuai kondisi dan lokasi yang strategis.

Food truck adalah kendaraan yang cukup besar dilengkapi untuk memasak dan menjual makanan, termasuk es krim, bisa menjual makanan atau prepackaged. Konsep truk makanan (food truck) memang bukan berasal dari Indonesia. Tren yang berasal dari Negeri Paman Sam ini dipopulerkan oleh kaum hispanik atau masyarakat Meksiko yang tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat. Mereka menjual aneka macam makanan Meksiko, misalnya burrito, taco, quesadillas, dan lain-lainnya.

Kini seiring, keberadaan food truk tidak hanya muncul di Jakarta, tetapi juga di kota-kota besar lainnya. Uniknya lagi, truk-truk besar tersebut dipoles sedemikian rupa hingga terlihat nyentrik. Fenomena ini terbukti mampu menjadi strategi baru yang dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk menarik perhatian konsumen.

Modal utama berbisnis food truck adalah kendaraan. Pelaku usahanya membutuhkan truk yang bisa menampung segala peralatan dapur, tetapi nyaman untuk memasak. Menyadari food truck saat ini tengah menjadi tren, rupanya menjadi berkah bagi PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB). Agen pemegang merek Mistubishi di Indonesia ini kebanjiran permintaan untuk menghadirkan produk mobil fuso dengan desain food truck.”Ketika kami memiliki ide untuk buat model food truck, ternyata Yoshinoya sudah terlebih dulu membuat konsep food trcuk menggunakan Mitsubishi Fuso tipe FE 71 L," kata Puja Hatigoran selaku Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC) PR Section MFTBC Marketing Division.

Puja mengatakan, saat ini pihaknya dapat memodifikasi Mitsubishi Fuso jenis Light Duty Truck (LDT) untuk dijadikan lahan bisnis, tak hanya untuk dunia kuliner tetapi juga bisnis lainnya seprti flower trcuk yang sudah dimodifikasi Mitsubishi Fuso."Kami bisa buatkan sesuai keinginan konsumen seperti yang kami lakukan pada Mitsubishi Fuso tipe FE 71 Chasis dengan penambahan biaya Rp 50 juta," tutur Puja.

Tipe Mitsubishi Fuso yang digunakan Yoshinoya yang merupakan restoran fast food Jepang, Puja membandrol biaya modifikasi Rp 100 juta belum dengan dapur dan peralatan masak. Mitsubishi Fuso tipe FE 71 Chasis atau yang digunakan untuk flower truck dibandrol Rp 233,5 juta sementara tipe FE 71 L dihargai Rp 246.5 juta. Kedua harga tersebut belum termasuk biaya modifikasi.

Hadir di GIIAS

Mitsubishi Fuso dengan konsep food truck dipamerkan dalam ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015. Rizwan Alamsjah, Executive Marketing Division Krama Yudha Tiga Berlian Motors mengatakan, berbeda dengan pameran sebelumnya, Fuso Booth berada di indoor area sehingga para pengunjung dapat lebih nyaman. Pada pameran tersebut, Fuso Booth akan menampilkan 8 varian dengan inovasi dan teknologi tinggi, serta kolaborasi dengan konsumen Mitsubishi Fuso dari berbagai bidang bisnis.

Kolaborasi dengan konsumen itu, lanjutnya, untuk mengaplikasikan berbagai bentuk karoseri yang inovatif dan inspiratif dalam menunjang kegiatan bisnisnya, termasuk menghadirkan concept truck dengan inovasi dan teknologi terbaru. Mitsubishi Fuso dikatakan Rizwan, telah hadir di pasar Indonesia sejak 45 tahun silam dan telah menjadi pemimpin pasar dengan populasi mencapai 1,1 juta unit hingga 2015. Data hingga Agustus 2015 Mitsubishi Fuso mendominasi pangsa pasar sebesar 47,3%, data ini naik dibandingkan tahun lalu yang hanya bertengger di 46,6%. Dengan spirit Fuso Bing Bang, Mitsubishi Fuso menargetkan meraih pangsa pasar 50% hingga akhir 2015."Layanan Big Bang ini untuk meningkatkan pelayanan dan menambah loyalitas kami terhadap pelanggan," ujarnya.

Layanan Big Bang dengan konsep Zero Down Time merupakan strategi Mistsubihsi dalam memenangi persaingan bisnis truck yang saat ini cukup ketat, seiring dengan hadirnya pendatang baru meramaikan pasar otomotif dalam negeri di segmen komersial. Leonard Siahaan, Deputy Group Head Service Group Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTabC) KTB mengatakan, melalui layanan purna jual Fuso Big Bang, konsumen dapat melakukan servis kendaraan tanpa menggangu waktu operasional kendaraan. Fasilitas servis Truck Center yang selalu siap selama 24 jam turut mendukung berjalannya program ini.”Layanan ini menawarkan perbaikan yang dilakukan saat kendaraan sedang tidak beroperasi. Jadi kendaraan bisa diperbaiki namun bisnis dapat terus jalan," ujarnya.

Tidak hanya layanan Zero Down Time, menurut Leonard, KTB juga memiliki layanan Fuso Big Bang yang terdiri dari Mobile Workshop dan Parts Depo."Melalui Mobile Workshop, konsumen dapat memesan spare part yang dibutuhkan. Layanan servis berjalan ini dibuat dengan standar bengkel resmi," ungkapnya.

Sementara sebagai gudang penyimpanan suku cadang kendaraan niaga Mitsubishi telah hadir Parts Depo yang lokasinya pun sengaja dibuat strategis agar memudahkan konsumen dalam mendapatkan suku cadang. (bani)