Anak usaha PT Alakasa Industrindo Tbk (ALKA), PT Alakasa Extrusindo (AE), telah mendapatkan fasilitas pinjaman dalam bentuk rupiah dan dolar AS. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Direktur Utama ALKA, Hilton Barki mengatakan, perseroan mendapat fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp41,78 miliar dan US$ 2,8 juta. Disebutkan, perseroan sudah menandatangani Perjanjian Subordinasi Utang berupa utang afiliasi yang akan muncul di masa mendatang setelah tanggal efektif perjanjian.
Alakasa Industrindo didirikan pada 21 Februari 1972 dan memulai operasi komersial sebagai perusahaan industri aluminium sejak 1973. PT Alakasa Industrindo Tbk (ALKA) memiliki 99% saham di PT Alakasa Extrusindo (AE). Kegiatan ALKA adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum, perwakilan atau keagenan, pemborong (kontraktor), industri manufakturing dan fabrikasi, pengolahan barang-barang dari logam dan aluminium, percetakan dan pemukiman (real estate).
Sejak 2002, kegiatan utama ALKA adalah melakukan investasi pada beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan (Alakasa Company Limited yang telah beroperasi komersial sejak 2000), industri aluminium ekstrusi (PT Alakasa Extrusindo beroperasi sejak 2001), industri karbon (PT Alakasa Karbon Industri masih dalam pengembangan), serta industri refineri alumina (PT Alakasa Alumina Refineri dan Indonesia Alumina Refinery Limited yang didirikan pada 2013).
Pada 30 Mei 1990, perseroan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia, untuk menawarkan 1.500.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham serta harga penawaran Rp9.800 di BEI kepada masyarakat. Pada 12 Juli 1990, saham tersebut telah tercatat di lantai bursa. (bani)
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…
Danai ekspansi bisnisnya, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menerbitkan surat utang senior senilai US$400 juta atau sekitar Rp6,6 triliun (asumsi kurs…
Di kuartal pertama 2025, PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 41,2 miliar atau naik 28,8%…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…
Danai ekspansi bisnisnya, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menerbitkan surat utang senior senilai US$400 juta atau sekitar Rp6,6 triliun (asumsi kurs…
Di kuartal pertama 2025, PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 41,2 miliar atau naik 28,8%…