BNI Antar 6.050 Orang Mudik Gratis

NERACA

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk kembali memberikan apresiasi atas loyalitas yang diberikan para nasabah yang terus menggunakan pelayanan dan produk perbankan yang diberikan BNI selama ini dalam bentuk BNI Rejeki Mudik 2014. Terdapat 6.050 pemudik yang pada tahun ini diantarkan oleh BNI ke berbagai kota dengan menggunakan moda transportasi berupa bus dan kereta api.

Direktur Utama BNI, Gatot Murdiantoro Suwondo mengatakan, pelepasan para pemudik ini juga dimeriahkan oleh kehadiran artis penghibur ibukota seperti Cah Lontong dan Akbar, serta siraman rohani oleh Ustadz Kasif Heer menjelang keberangkatan bus pertama. Para pemudik juga dihibur oleh kesenian tradisional campur sari dan Rampak Bedug.

“Keberangkatan hari ini (kemarin) hanya dikhususkan bagi pemudik yang menggunakan bus. Adapun pemudik yang menggunakan kereta api (KA) akan dilepas pada hari Jumat (25/7) dari Stasiun Gambir, Jakarta. Terdapat sekitar 106 bus yang akan mengangkut sekitar 5.300 pemudik dan 15 gerbong kereta yang melayani 750 pemudik tahun ini,” ungkap Gatot, saat melepas pemberangkatan pemudik BNI Rejeki Mudik 2014 bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Rabu (23/7).

Kota-kota tujuan mudik yang menggunakan bus kali ini adalah Cirebon, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Lampung, Palembang-Sumatera Selatan, dan Padang-Sumatera Barat. Adapun kota-kota tujuan akhir yang dilayani oleh kereta adalah Yogyakarta, Solo, dan Surabaya.

Gatot mengatakan, Ramadan dan Hari Raya Lebaran adalah peristiwa keagamaan yang dirayakan oleh Warga Negara Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Momen ini merupakan kesempatan yang baik bagi BNI untuk dapat memberikan positive experience kepada masyarakat, terutama nasabah BNI.

“Program yang telah dilaksanakan sejak tahun 2005 ini untuk kesepuluhkalinya kembali diselenggarakan pada tanggal 23 Juli 2014 untuk keberangkatan bus dan 25 Juli 2014 dengan menggunakan kereta,” terangnya.

Kelayakan pemudik

Untuk mengukur kelayakan nasabah yang berhak mengikuti program BNI Rejeki Mudik 2014, BNI menetapkan beberapa kriteria peserta mudik. Untuk peserta mudik dengan bus, pemudik perlu memiliki saldo rata-rata minimal Rp2 juta pada rekening BNI Taplus atau Taplus Busnis pada periode 15 April – 15 Juni 2014 dan telah menjadi nasabah minimal 1 tahun per tanggal 15 Juni 2014.

Selain itu, mereka juga perlu melakukan minimal empat kali transaksi melalui BNI e-banking selama bulan April-Juni 2014 (baik melalui ATM, BNI SMS Banking, maupun BNI Internet Banking). Nasabah yang memenuhi syarat-syarat tersebut dapat memperoleh 4 tiket.

Adapun untuk nasabah yang mudik menggunakan KA diwajibkan memiliki saldo rata-rata minimal Rp 10 juta pada rekening BNI Taplus atau BNI Taplus Bisnis pada periode 15 April 2014-15 Juni 2014.

Pemudik kereta juga harus sudah tercatat menjadi nasabah BNI minimal dua tahun per 15 Juni 2014 serta melakukan minimal empat kali transaksi melalui BNI e-banking selama bulan April-Juni 2014 (baik melalui ATM, BNI SMS Banking, maupun BNI Internet Banking). Nasabah yang memenuhi syarat-syarat tersebut dapat memperoleh 2 tiket.

Selain menyediakan sarana mudik bagi nasabah loyalnya yang memiliki rekening BNI Taplus dan BNI Taplus Bisnis, kali ini BNI juga membuka kesempatan mudik bagi nasabah yang membuka rekening co-branding BNI-BPJS Ketenagakerjaan. BNI juga membuka program mudik bagi komunitas tertentu yang kali ini antara lain adalah Komunitas Mahasiswa, Komunitas Tangan di Atas, Komunitas ID Mompreuner, dan Chelsea Fans Club. [ardi]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…