Tidak salah memang bila Indonesia dijuluki surga tersembunyi. Karena memang benar, banyak sekali tempat indah dan menarik yang masih tersembunyi dan tidak semua orang mengetahuinya. Salah satunya ialah Kepulauan Gura Ici, kepulauan ini merupakan rangkaian beberapa pulau namun namanya dinisbahkan pada salah satu pulau kecil tepat berada di depan Pulau Lelei.

Gura Ici sendiri diambil dari bahasa Ternate, yaitu gura yang artinya kebun dan ici artinya kecil.  Ukuran pulau Gura Ici sendiri tidaklah seberapa besar sehingga layaklah dinamakan pulau kebun kecil. Gura Ici sendiri masuk dalam kawasan Kepulauan Kayoa, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Karena lokasinya berada di tengah Garis Khatulistiwa membuat Kepulauan Gura Ici memiliki kekayaan biota laut yang beragam. Setidaknya hingga saat ini ada lebih dari sepuluh titik menyelam di Kepulauan Gura Ici. Salah satu yang istimewa kita dapat berenang dengan ikan pari di perairan ini.

Di Pulau Lelei yang menjadi lokasi konsentrasi wisata Kepulauan Gura Ici, kita dapat menjadikannya pijakan penjelajahan untuk menikmati keindahan Gura Ici. Pulau ini dihuni lebih dari 200 kepala keluarga dengan 800 jiwa di satu desa meliputi dua dusun.  Waktu terbaik untuk menyambangi Kepulauan Gura Ici adalah pada Maret sampai Oktober, itu karena pada masa tersebut perairannya tenang dan teduh.

Perhatikan bawaan makanan kita dan air minum untuk bekal selama menginap di Gura Ici. Memang di sana tersedia beberapa warung namun tidak sepenuhnya dapat memenuhi apa yang mungkin kita perlukan. Makanan harian dapat kita pesan dari warga sekitar. Listrik hanya menyala pukul 18.00-00.00, oleh karenanya pergunakan waktu tersebut untuk mengisi daya smartphone kita.

Jangan biasakan membuang sampah plastik ke pulau yang kita kunjungi, apalagi membuang sampah ke laut. Telah banyak hewan laut mati karena memakan sampah plastik, bahkan burung-burung laut sering menjadi korban karena mengira sampah plastik adalah mangsa dan makananya. Gunakan Bahasa Indonesia dengan baik apabila kita kesulitan berkomunikasi dengan bahasa lokal setempat, yaitu bahasa Kaiwa.

Berenang, snorkling dan diving sangatlah menyenangkan tentunya. Bertanyalah pada warga sekitar terkait beberapa lokasi terbaiknya. Untuk operator diving sendiri belum tersedia di Pulau Lelei jadi kita perlu menggunakan jasa menyelam dari ternate. Memancing dari dermaga perahu pun menjadi salah satu pilihan yang sangat menyenangkan, ikan begitu bertebaran. Kepulauan Gurauci Gurauci memiliki kekayaan ragam jenis ikan karena perairannya dilewati Garis Khatulistiwa. Kita tidak akan pulang dengan tangan hampa jika memancing di lokasi perairan ini.

Kita juga bisa naik ke bukit menara pandang di Pulau Lelei. Dengan menaiki 300 anak tangga dan 4 tingkat menara dari besi, kita bisa melihat Kepulauan Gura Ici secara keseluruhan. Pastikan mengabadikan keindahan gugusan pulau dan hamparan pasir putih bersama terumbu karang yang terlihat hijau toska dari atas. Dari menara pandang ini pula kita dapat menikmati Matahari terbit dan terbenam.

Festival Gurauci biasanya berlangsung setiap tahunnya pada bulan Juli. Dalam acara ini kita dapat menyaksikan kemeriahan atraksi budaya, seperti tari cakalele, tari bidadari, dan tari soya-soya dimana semuanya diiringi musik perkusi.

Pastikan pula kita melahap hidangan olahan laut di Pulau Lelei. Apapun jenis ikan yang dihidangkan, warga setempat begitu handal meramunya menjadi kuliner lezat. Mereka juga terkadang membuat sagu, roti khas berisi cokelat dari kakao asli, atau hasil kudapan dari ladang yang baru mereka petik. Olahan ikan dari laut dapat kita bakar di pinggir pantai.