Mengawali Pekan Ini, IHSG Cenderung Melemah

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jum’at akhir pekan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 33,690 poin (0,66%) ke level 5.155,093. Sementara Indeks LQ45 menguat 4,766 poin (0,55%) ke level 869,639.

Analis Milenium Danatama Sekuritas Abidin mengatakan, penguatan IHSG berkat akumulasi beli saham-saham unggulan dan dorongan positif dari pasar regional, “Saham-saham sektor perkebunan mendorong indeks BEI mengalami penguatan seiring harga komoditas yang terpantau mulai stabil,”katanya di Jakarta akhir pekan kemarin.

Selain itu, lanjut dia, saham sektor aneka industri diikuti sektor properti juga mendorong penguatan indeks BEI pada akhir pekan. Berikutnya, indeks BEI Senin awal pekan, diproyeksikan bergerak berfluktuasi dengan kecenderungan melemah namun terbatas di kisaran 5078-5177 poin.

Sementara analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono memproyeksikan, indeks BEI Senin awal pekan akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah, “Kami melihat kecenderungan pemodal melakukan aksi tunggu menjelang pengumuman kebijakan bahan bakar minyak (BBM) pada awal bulan depan,\"ungkapnya.

Dia menambahkan tingkat volatilitas yang tinggi di pasar saham beberapa hari terakhir juga merupakan sinyal bagi pemodal untuk waspada. Oleh karena itu, indeks BEI akan bergerak 5.130-5.170 poin pada Senin awal pekan ini. Sedangkan analis HD Capital, Yuganur Wijanarko mengatakan meski pada akhir pekan kemarin indeks BEI mengalami penguatan, namun secara mingguan posisi indeks BEI masih di bawah poin tertingginya.\"Sehingga secara teknikal membuat konfirmasi bahwa pergerakan indeks BEI sudah memasuki fase konsolidasi di antara 5.089-5.251 poin yang menjadi kunci untuk menentukan pergerakan selanjutnya,\" katanya.

Dirinya merekomendasikan beberapa saham layak dikoleksi awal pekan ini, London Sumatra (LISP), Vale international (INCO), Bank Jawa Timur (BJTM), Hexindo Adiperkasa (HEXA). Pada perdagangan kemarin, dua dari sepuluh sektor di lantai bursa melemah, delapan sektor lainnya ditutup menguat. Dua sektor ini adalah sektor tambang dan finansial yang saham-sahamnya terkena aksi ambil untung.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 178.334 kali pada volume 5,915 miliar lembar saham senilai Rp 6,268 triliun. Sebanyak 200 saham naik, sisanya 73 saham turun, dan 89 saham stagnan. Bursa-bursa di Asia rata-rata ditutup menguat akhir pekan. Investor akumulasi beli saham-saham murah yang pada perdagangan kemarin sudah terkoreksi.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Taisho (SQBI) naik Rp 5.000 ke Rp 265.000, Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 2.100 ke Rp 12.750, Unilever (UNVR) naik Rp 700 ke Rp 32.300, dan Lippo Cikarang (LPCK) naik Rp 650 ke Rp 8.800.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 30.450, Lion Metal (LION) turun Rp 500 ke Rp 13.500, Golden Energy (GEMS) turun Rp 400 ke Rp 2.000, dan Matahari (LPPF) turun Rp 350 ke Rp 13.100.

Perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup naik 29,309 poin (0,57%) ke level 5.150,712. Sementara Indeks LQ45 menguat 4,666 poin (0,54%) ke level 869,539. Saham-saham tambang dan bank unggulan kembali kena aksi ambil untung setelah naik tinggi diawal perdagangan. Koreksinya menghambat penguatan IHSG meski tidak sampai membuatnya jatuh ke zona merah.

Dua sektor tersebut memerah, sementara delapan sektor lainnya di lantai bursa masih terus menguat. Aksi beli banyak dilakukan oleh investor lokal. Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 105.213 kali pada volume 3,002 miliar lembar saham senilai Rp 3,261 triliun. Sebanyak 176 saham naik, sisanya 68 saham turun, dan 99 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 1.850 ke Rp 12.500, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 700 ke Rp 53.700, Lippo Cikarang (LPCK) naik Rp 600 ke Rp 8.750, dan Inti Bangun (IBST) naik Rp 500 ke Rp 6.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Lion Metal (LION) turun Rp 500 ke Rp 13.500, Golden Energy (GEMS) turun Rp 400 ke Rp 2.000, Matahari (LPPF) turun Rp 250 ke Rp 13.200, dan Inovisi (INVS) turun Rp 250 ke Rp 5.900.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka naik 10,29 poin atau 0,20% ke posisi 5.131,69, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 2,58 poin (0,30%) ke level 867,46. Analis Samuel Sekuritas, Benedictus Agung mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah pada Jumat pagi menjadi salah satu sentimen positif bagi IHSG BEI kembali menguat, “Penguatan indeks BEI terutama terjadi pada saham-saham yang telah terkoreksi signifikan pada hari sebelumnya seperti sektor properti dan konsumer,\"jelasnya.

Sebaliknya, bursa regional di antaranya indeks Hang Seng dibuka melemah 43,19 poin (0,19%) ke level 22.626,49, indeks Nikkei-225 naik 388,08 poin (2,68%) ke level 14.872,06, dan Straits Times melemah 61,20 poin (1,77%) ke posisi 3.393,17. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…