Melawan Rentenir ala Yasin Tahlil

Kelompok pengajian Yasin Tahlil di Dusun Babatan, Desa Kedawung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, mempunyai jurus jitu untuk memerangi praktik rentenir atau lintah darat. Kelompok pengajian itu dinamakan Jam’iyah Yasin Tahlil. Mereka mengadakan program simpan pinjam setiap habis acara yasinan dan tahlilan setiap malam Jumat. Dari anggota, modal terkumpul selama dua tahun sebesar Rp16,2 juta sejak September 2010.

Dana itu digulirkan kepada anggota yang membutuhkan tanpa bunga dan biaya administrasi. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sanggar Belajar Yalatif mengadakan pelatihan bagi kelompok pengajian itu untuk mengembangkan sistem simpan pinjam tanpa bunga (SPTB). 

Modal sebanyak Rp16,2 juta itu dipinjamkan kepada 32 dari 70 orang anggota pengajian. Untuk menjadi anggota, mereka harus menyetor uang  pangkal sebesar Rp5.000. Besar pinjaman bervariasi.  Pinjaman modal usaha maksimal Rp 1 juta dan pinjaman konsumtif maksimal Rp 500 ribu. Masa pengembaliannya dibatasi 20 minggu dengan toleransi macet 2 minggu.

“Alhamdulillah, kini masyarakat tidak lagi meminjam dari rentenir,” tutur Muhibbullah, salah seorang pengurus pengajian. Menurut dia, setiap pengajian diadakan infak. Infak dibuka setiap akhir tahun HIjriyah. Lalu dibagi,  20% untuk petugas, 30% untuk dana sosial, misalnya untuk membantu tetangga yang terkena musibah, dan 50% sebagai tambahan modal. Kini di desa itu sudah terdapat 21 rumah tangga yang mempunyai usaha, seperti kripik gadung dan tape ketan hijau.

Untuk mencegah kredit macet, setiap anggota yang meminjam mengucapkan  akad di depan seluruh anggota jamaah.  “Saya Pak Fulan, dengan ini meminjam uang Yasinan sebesar Rp 1 juta untuk modal usaha, semoga barokah,” ujar Muhibbullah memberi contoh.

Rentenir adalah orang yang meminjamkan uangnya dengan mengutip bunga tinggi. Misalnya, meminjam Rp1 juta, harus dikembalikan Rp1,3 juta dalam tempo mingguan atau satu bulanan.

Jasa rentenir itu biasanya diminati para pedagang pasar. Mereka tak ingin kesulitan dengan prosedur pengajuan kredit di bank atau koperasi. Hebatnya, rentenir selalu jemput bola,  mendatangi korbannya. (saksono)

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…