NERACA
Jakarta – Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengaku optimis akan pertumbuhan bisnis di tahun ini, meski ditegah terkoreksinya nilai tukar rupiah terhadap dolar serta pasar global yang bergejolak. Pasalnya, perseroan mulai mengoptimalkan bahan baku dan termasuk tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk alat kesehatan.
Direktur Kalbe Farma, Kartika Setiabudy mengatakan, perseroan masih mengandalkan impor bahan baku obat. Namun saat ini lebih banyak ke India dan Cina.”Di tengah koreksi rupiah, kita masih optimis pertumbuhan bisnis di tahun ini,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, perseroan menargetkan penjualan bersih dan laba bersih di kisaran 8–10%. Untuk mendukung ekspansi dan pengembangan bisnis, Kalbe mengalokasikan belanja modal (capex) hingga Rp 1 triliun.''Capex tahun ini di kisaran Rp 1 triliun dan ini mencakup pemeliharaan dan penambahan kapasitas. Salah satunya yang akan diresmikan, yaitu tambahan kapasitas untuk Global Onkolab yang merupakan pabrik untuk obat-obatan kanker,'' ungkap Kartika.
Sementara berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) menyetujui untuk membagikan dividen tahun buku 2024 senilai Rp 1,68 triliun atau setara Rp 36 per saham. Dividen ini merefleksikan rasio 52% dari laba bersih tahun buku 2024.''Pemegang saham sepakat membagikan Rp 1,68 triliun atau sekitar Rp 36 per saham. Kemudian di luar dividen, perseroan juga lanjutkan program buyback yang masih berjalan hingga kini,'' kata Kartika.
Tahun 2024, KLBF mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan menjadi Rp 3,24 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,77 triliun. Sedangkan kuartal I-2025, laba bersih kembali naik menjadi Rp 1,11 triliun, dibandingkan kuartal I-2024 Rp 987,57 miliar.
Dia mengatakan, rasio dividen sebanyak 50% tahun buku 2024 sejalan dengan komitmen Kalbe (KLBF) untuk memberikan nilai optimal bagi pemegang saham, serta tetap berada dalam kisaran kebijakan dividen perusahaan, yakni 45-55% dari laba bersih tahunan.
Selain keuntungan dividen, dia mengatakan, pemegang saham akan diuntungkan program pembelian kembali saham (buyback) dengan target dana Rp 250 miliar.''Buyback ini diharapkan mendukung stabilitas harga saham perseroan di tengah volatilitas pasar, serta mencerminkan keyakinan manajemen terhadap prospek dan fundamental bisnis Kalbe,'' jelas Kartika.
Selain pembagian dividen, Kartika mengatakan, pemegang saham menyetujui agenda lain, termasuk pengesahan laporan tahunan 2024 serta perubahan susunan pengurus perusahaan. Berikut adalah susunan pengurus Kalbe Farma yang baru, Presiden Komisaris: Ronny Hadiana, Komisaris: Santoso Oen, Komisaris: Ferdinand Aryanto, Komisaris Independen: Herijanto Irawan dan Komisaris Independen: Rhenald Kasali.
Untuk jajaran direksi ada Presiden Direktur: Bernadette Ruth Irawati Setiady, Direktur: Sie Djohan, Direktur: Mulialie, Direktur: Jos Iwan Atmadjaja dan Direktur: Kartika Setiabudy
Tawarkan solusi keamanan data di industri keuangan dan perbankan, perusahaan riset teknologi informasi PT OSPX Teknologi Inovasi menghadirkan Ksema yang…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan pendapatan, PT Green Power Tbk. (LABA) lewat anak usahanya PT Sustainable Energy Development Trading (SEDT)…
NERACA Jakarta – Sampai dengan April 2025, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan marketing sales sebesar Rp 445 miliar…
Tawarkan solusi keamanan data di industri keuangan dan perbankan, perusahaan riset teknologi informasi PT OSPX Teknologi Inovasi menghadirkan Ksema yang…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan pendapatan, PT Green Power Tbk. (LABA) lewat anak usahanya PT Sustainable Energy Development Trading (SEDT)…
NERACA Jakarta – Sampai dengan April 2025, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan marketing sales sebesar Rp 445 miliar…