NERACA
Jakarta – Sepanjang tahun 2024, emiten kelapa sawit PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) membukukan laba sebesar Rp1,54 triliun atau naik 110,46% year-on-year (YoY) dari Rp736,41 miliar pada 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Sementara pendapatan SIMP turun tipis dari Rp16 triliun menjadi Rp15,96 triliun pada tahun lalu. Laba bruto SIMP naik 44% yoy menjadi Rp 4,84 triliun dan laba usaha naik 71% menjadi Rp3,30 triliun di tahun 2024. Rasio pengungkit neto (net gearing) Grup SIMP per 31 Desember 2024 turun menjadi 0,11x, dibandingkan 0,16x pada 31 Desember 2023.
Direktur Utama Grup SIMP, Mark Wakeford mengatakan perusahaan meraih kinerja keuangan yang positif terutama seiring dengan kenaikan harga komoditas serta upaya-upaya kami dalam pengendalian biaya dan efisiensi. “Sektor agribisnis pada 2024 masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dampak cuaca, volatilitas harga komoditas dan ketidakpastian global,”ujarnya.
Disebutkan, penjualan divisi perkebunan dan minyak & lemak Nabati (EOF) naik masing-masing 10% yoy dan 9% yoy. Peningkatan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) produk sawit dan produk EOF berkontribusi pada kenaikan penjualan Divisi Perkebunan dan EOF. Sayangnya, sebagiannya harus diimbangi oleh penurunan volume penjualan produk sawit.“Namun, penjualan eksternal Grup SIMP, setelah eliminasi, relatif sama secara tahunan seiring kenaikan penjualan antarsegmen,” ujarnya.
Menurutnya, SIMP tetap berfokus pada peningkatan kegiatan operasional dan produktivitas, memprioritaskan belanja modal pada aspek-aspek yang penting, peningkatan pengendalian biaya dan efisiensi serta melakukan praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan. Dari segi operasional, SIMP mencatat volume produksi tandan buah segar (TBS) inti pada 2024 turun sedikit sebesar 1% YoY menjadi 2,8 juta ton sedangkan produksi CPO relatif sama sebanyak 706.000 ton. “Penjualan Divisi Perkebunan dan Minyak & Lemak Nabati (EOF) naik masing-masing 10% YoY dan 9% YoY. Peningkatan harga jual rata-rata produk sawit dan produk EOF berkontribusi pada kenaikan penjualan Divisi Perkebunan dan EOF yang sebagian diimbangi oleh penurunan volume penjualan produk sawit,” paparnya.
Produksi palm kernel (PK) juga turun 4% secara tahunan alias year on year (YoY) ke 167 ribu ton tahun lalu, dari sebelumnya 175.000 ton pada tahun 2023. Sementara itu Oil Extraction Rate (OER) SIMP di tahun 2024 sebesar 20,6%, turun dari OER tahun 2023 sebesar 20,8%. Senasib, PK Extraction Rate tahun lalu juga turun menjadi 4,9%, dari 5,1% di tahun 2023.
Total lahan tertanam sebesar 288.640 hektare (ha) di tahun 2024, berkurang dari 293.420 ha tahun sebelumnya. Dari jumlah itu, lahan untuk tanaman sawit seluas 241.200 ha di akhir Desember 2024, berkurang luasnya dari 244.330 ha di akhir Desember 2023.
Salah satu layanan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, BTN Prospera berhasil menunjukkan performa impresif sepanjang 2025. Sejak peluncurannya…
Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mengesahkan perombakan jajaran dewan komisaris serta menetapkan arah…
Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mengesahkan perombakan jajaran dewan komisaris serta menetapkan arah…
Salah satu layanan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, BTN Prospera berhasil menunjukkan performa impresif sepanjang 2025. Sejak peluncurannya…
Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mengesahkan perombakan jajaran dewan komisaris serta menetapkan arah…
Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mengesahkan perombakan jajaran dewan komisaris serta menetapkan arah…