Pertimbangkan alasan realisasi investasi dan keperluan pribadi, Suryandaru, Direktur Utama PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) menjual seluruh kepemilikan sahamnya (16.200.220) lembar sahamnya di perusahaan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi rekayasa tersebut pada 24 Januari 2025. Setelah transaksi tersebut, Suryandaru tak lagi memiliki saham NANO. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2024, pemegang saham emiten penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi rekayasa itu adalah, PT Nanotech Investama Sedaya sebesar 59,51%, PT Nanotech Riset Investama sebesar 10,50%, dan publik 11,83%.
Ditinjau dari sisi kinerja keuangan, Nanotech Indonesia Gobal (NANO) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp49,06 miliar pada triwulan III/2024, melonjak 118,33% dari Rp22,47 miliar pada periode sama 2023. Kendati pendapatan tumbuh, laba bersih NANO justru anjlok 59,89% menjadi Rp651,14 juta pada triwulan III/2024, dibanding Rp1,51 miliar pada triwulan III/2023.
Danai pengembangan usaha, PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) menandatangani perjanjian fasilitas kredit sebesar Rp60 miliar dari PT Bank Rakyat…
Pangkas beban utang dan juga menjaga kepercayaan investor, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) akan melunasi pokok dan bunga ke-4…
Dorong pertumbuhan bisnisnya, PT MPX Logistics Internasional Tbk (MPXL) mendirikan anak perusahaan baru bernama, PT MPX Maritim Nusantara (MMN) pada…
Danai pengembangan usaha, PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) menandatangani perjanjian fasilitas kredit sebesar Rp60 miliar dari PT Bank Rakyat…
Pangkas beban utang dan juga menjaga kepercayaan investor, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) akan melunasi pokok dan bunga ke-4…
Dorong pertumbuhan bisnisnya, PT MPX Logistics Internasional Tbk (MPXL) mendirikan anak perusahaan baru bernama, PT MPX Maritim Nusantara (MMN) pada…