Jepang Disebut Bantu Penyediaan Teknologi Perumahan Ramah Lingkungan

 

 

NERACA

Jakarta – Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengungkapkan Jepang dapat membantu dalam penyediaan teknologi untuk perumahan yang ramah lingkungan. "Dari Jepang kita belum dengar menyebut berapa jumlahnya ini untuk investasi sektor perumahan. Tapi rupanya Jepang ingin concern kepada teknologinya," kata Fahri di Jakarta pada Selasa (14/1).

Dirinya menambahkan, dalam realisasi program 3 juta rumah, perlu adanya dukungan dari pihak swasta baik lokal maupun internasional. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menggelar seminar internasional yang bertajuk Sustainable Housing, Building and Cities di Jakarta, Selasa (14/1). Seminar ini merupakan kerjasama Kementerian PKP dengan The Building Center of Japan (TBCJ), Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), serta Organisation of Economic Co-Operation and Development (OECD).

Lewat seminar internasional ini, Fahri menargetkan setidaknya Jepang dapat membantu dalam penyediaan data dan teknologi untuk perumahan yang ramah lingkungan. Menurut dia, seminar ini penting mengingat isu dalam aktivitas perumahan sangat banyak dan tidak bisa diselesaikan sendiri oleh pemerintah, sehingga diperlukan berbagi pengalaman dan teknologi lewat diskusi pemerintah dengan dunia swasta, praktisi, dan juga akademisi.

"Saya juga merasa ini momentum yang sangat penting bagi Indonesia dan Jepang untuk betul-betul memiliki platform kerjasama yang lebih konkret di bidang perumahan, bangunan, permukiman, dan berbagai sektor yang kira-kira masih harus dihadapi terutama oleh masyarakat Indonesia," katanya.

Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan kerja sama dengan Jepang mendukung infrastruktur yang tangguh dan ramah lingkungan.

AHY menyampaikan apresiasi atas komitmen Jepang dalam mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia. Dirinya pun mengapresiasi delegasi Jepang karena di tengah padatnya agenda, delegasi Jepang menyempatkan diri untuk berkunjung ke Kemenko Infra.

BERITA TERKAIT

Mantan Presiden dan Ormas Agama Diklaim Bakal Awasi Danantara

  NERACA Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto meminta mantan Presiden Indonesia hingga pimpinan organisasi agama untuk ikut mengawasi pengelolaan…

Pentingnya Satu Data Pertanahan untuk Kepercayaan Investor

NERACA Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto merekomendasikan pentingnya satu data pertanahan yang clean…

ESDM Sebut Telah Salurkan 1,2 Juta Kilo liter Biodiesel - Penerapan B40

  NERACA Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan hingga 14 Februari sudah menyalurkan 1,2 juta kiloliter…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Mantan Presiden dan Ormas Agama Diklaim Bakal Awasi Danantara

  NERACA Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto meminta mantan Presiden Indonesia hingga pimpinan organisasi agama untuk ikut mengawasi pengelolaan…

Pentingnya Satu Data Pertanahan untuk Kepercayaan Investor

NERACA Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto merekomendasikan pentingnya satu data pertanahan yang clean…

ESDM Sebut Telah Salurkan 1,2 Juta Kilo liter Biodiesel - Penerapan B40

  NERACA Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan hingga 14 Februari sudah menyalurkan 1,2 juta kiloliter…