NERACA
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/1) sore ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 60,22 poin atau 0,86% ke posisi 6.956,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,73 poin atau 1,20% ke posisi 801,24.
“Menjelang inaugurasi Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, anggota tim ekonomi Presiden terpilih Donald Trump yang baru sedang mendiskusikan peningkatan tarif secara perlahan dari bulan ke bulan, sebuah pendekatan bertahap yang bertujuan untuk meningkatkan daya tawar sambil membantu menghindari lonjakan inflasi," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.
Di sisi lain, pelaku pasar tampaknya menyambut baik aksi yang dilakukan oleh pemerintah China untuk mengizinkan perusahaan domestik mengumpulkan lebih banyak dana dari luar negeri, dan mengisyaratkan akan meningkatkan konsumsi, memperluas impor, serta menarik investasi asing pada tahun ini.
Sementara itu, regulator sekuritas China, yaitu China Securities Regulatory Commission (CSRC) berjanji untuk menstabilkan pasar setelah awal tahun yang lemah. Komisi Pengawas Sekuritas China menyatakan bahwa menjaga stabilitas pasar akan menjadi prioritas utama pada tahun 2025, dan berjanji untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mendukung momentum pasar.
Dari dalam negeri, pasar dibayangi kondisi ketidakpastian global akibat ancaman inflasi yang belum mereda, ketegangan geopolitik, serta antisipasi menjelang inaugurasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, pada 20 Januari 2025. Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 1,26%, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor energi yang masing-masing naik sebesar 1,11% dan 0,93%. Sedangkan, lima sektor menurun yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 1,44%, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing turun sebesar 1,21% dan 0,54%.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CHEM, RATU, CMNP, WIFI dan JSPT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GPSO, BRRC, SMIL, UANG dan MPOW. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.312.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,02 miliar lembar saham senilai Rp10,02 triliun. Sebanyak 310 saham naik 321 saham menurun, dan 324 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore kemarin antara lain, indeks Nikkei melemah 716,10 poin atau 1,83% ke 38,474,30, indeks Shanghai menguat 80,18 poin atau 2,54% ke 3.240,94, indeks Kuala Lumpur melemah 9,13 poin atau 0,58% ke 1.576,46, dan indeks Strait Times melemah 2,93 poin atau 0,08% ke 3.788,77.
NERACA Jakarta- Sepanjang tahun 2024, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) membukukan laba Rp1,41 triliun (Rp1.407 per saham)atau turun…
NERACA Jakarta – Emiten kimia, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) mempertahankan peringkat B dalam Carbon Disclosure Project (CDP) untuk…
NERACA Jayapura -Dorong pertumbuhan investor pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Papua menggelar literasi pasar modal (PM)…
NERACA Jakarta- Sepanjang tahun 2024, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) membukukan laba Rp1,41 triliun (Rp1.407 per saham)atau turun…
NERACA Jakarta – Emiten kimia, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) mempertahankan peringkat B dalam Carbon Disclosure Project (CDP) untuk…
NERACA Jayapura -Dorong pertumbuhan investor pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Papua menggelar literasi pasar modal (PM)…