Pemerintah Terus Dorong Penguatan UMKM dan Koperasi Pertahankan Laju Pertumbuhan Ekonomi

NERACA

Jakarta-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan dalam Musyawarah Nasional Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) di Jakarta, bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga daya beli masyarakat melalui berbagai paket stimulus ekonomi. Program ini dirancang khusus untuk mendukung rumah tangga berpendapatan rendah, kelas menengah, dan sektor usaha, sebagai upaya menjaga stabilitas dan keberlanjutan perekonomian nasional.

“Saya berharap koperasi dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi serta sektor produktif sesuai dengan amanat Undang-Undang Koperasi,” ujarnya.

Ia juga menekankan peran strategis UMKM dan koperasi sebagai penggerak utama ekonomi kerakyatan. Pemerintah terus berupaya memperkuat koperasi melalui berbagai langkah, termasuk adopsi teknologi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan perbaikan tata kelola. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing koperasi dalam menghadapi tantangan dan mengintegrasikannya ke dalam ekosistem ekonomi nasional.

Hingga penghujung tahun 2024, ekonomi Indonesia terus menunjukkan performa yang positif. Pertumbuhan ekonomi kumulatif hingga kuartal III-2024 tercatat mencapai 5,03%, dengan inflasi yang terkendali dalam kisaran target 2,5%±1%. Pada November 2024, inflasi hanya sebesar 1,55% (yoy). Konsumsi rumah tangga menjadi motor utama, diproyeksikan tumbuh di atas 5% sepanjang tahun.

Kekuatan daya beli masyarakat tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mencapai angka optimis 125,9 pada November. Sementara itu, data NielsenIQ menunjukkan total belanja masyarakat di kuartal III sebesar Rp256 triliun, menandakan optimisme ekonomi yang terus meningkat.

Saat ini, koperasi di Indonesia masih didominasi oleh sektor jasa keuangan (66%) dan perdagangan (17%), sementara sektor riil seperti pertanian dan perikanan belum berkontribusi maksimal. Untuk itu, pemerintah mendorong optimalisasi sektor riil guna menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Sebagai bagian dari dukungan tersebut, pemerintah memberikan kemudahan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah. Hingga akhir November 2024, realisasi KUR telah mencapai Rp269,48 triliun atau 96,24% dari target, dengan tingkat NPL sebesar 2,19%.

 Airlangga juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan koperasi. Digitalisasi tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperluas akses jaringan.

“Saya berharap Dekopin menjadi game changer untuk mendorong kewirausahaan, terutama bagi mayoritas masyarakat. Koperasi harus terus tumbuh, beregenerasi, dan menjadi akar dari perekonomian nasional,” pungkasnya. mohar

BERITA TERKAIT

Indonesia dan India Jalin Aliansi Strategis di Bidang Digital

NERACA New Delhi – Indonesia dan India meresmikan aliansi strategis di bidang digital melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara…

Mengenal Sosok Firnendi Irawan Pengusaha Perumahan Berbasis Syariah Tanpa Riba, Tanpa Gharar, dan Tanpa Zalim

NERACA Jakarta - Firnendi Irawan adalah sosok seorang pengusaha properti berbasis syariah, yang namanya telah diperhitungkan di dunia properti syariah…

Peduli Literasi, Yayasan OK OCE Dompet Dhuafa Buka Pojok Baca Darma Kuningan

NERACA Kuningan - Gemar membaca anak-anak Indonesia saat ini sangat memprihatinkan, dan Indonesia menempati peringkat minat baca ke-60 dari 61…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Indonesia dan India Jalin Aliansi Strategis di Bidang Digital

NERACA New Delhi – Indonesia dan India meresmikan aliansi strategis di bidang digital melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara…

Mengenal Sosok Firnendi Irawan Pengusaha Perumahan Berbasis Syariah Tanpa Riba, Tanpa Gharar, dan Tanpa Zalim

NERACA Jakarta - Firnendi Irawan adalah sosok seorang pengusaha properti berbasis syariah, yang namanya telah diperhitungkan di dunia properti syariah…

Peduli Literasi, Yayasan OK OCE Dompet Dhuafa Buka Pojok Baca Darma Kuningan

NERACA Kuningan - Gemar membaca anak-anak Indonesia saat ini sangat memprihatinkan, dan Indonesia menempati peringkat minat baca ke-60 dari 61…