Laba Gunung Raja Paksi Melesat Tajam 780,8%

NERACA

Jakarta- Emiten produsen baja, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) mencatatkan laba bersih dari operasi di kuartal tiga 2024 sebesar US$ 31 juta atau tumbuh sebesar 780,8% dibandingkan periode yang sama  tahun sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Presiden Direktur GGRP, Fedaus juga menyebutkan, perseroan membukukan peningkatan EBITDA dari operasi yang dilanjutkan secara signifikan menjadi US$ 50,1 juta, mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 54,6%. Selain itu, laba sebelum pajak dari operasi yang dilanjutkan menjadi US$ 29,6 juta, dengan kenaikan sebesar 553,2%.”GGRP juga berhasil mengurangi liabilitas sebesar 58,4% hingga September 2024, sementara ekuitas tumbuh 5,6%. Kekuatan finansial Perseroan juga tercermin dari rasio utang yang solid dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0,13x dan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) sebesar 5,74x, yang menunjukkan kapasitas Perseroan yang kuat dalam memenuhi kewajiban finansial,” ujar Fedaus.

Fedaus juga menyampaikan fluktuasi harga saham perseroan baru-baru ini disebabkan oleh inisiatif pengurangan modal perseroan yang disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar Biasa pada 26 Juli 2024. Pengurangan ini menurunkan nilai nominal saham GGRP dari Rp500 menjadi Rp140 per lembar saham, dengan selisihnya dikembalikan kepada pemegang saham pada 8 November 2024.

Perseroan menegaskan bahwa penyesuaian ini tidak mencerminkan adanya perubahan dalam kinerja keuangan dan tidak ada peristiwa atau informasi material lainnya yang mempengaruhi kelangsungan bisnis."Pengurangan modal ini mencerminkan komitmen kami untuk memberikan pengembalian langsung kepada pemegang saham sambil meletakkan dasar fundamental yang kuat untuk perjalanan transformasi kami. Kami melihat ini sebagai respons pasar yang alami, dan kami tetap fokus pada penciptaan nilai jangka panjang," kata Fedaus.

Kemudian perseroan juga mengungkapkan strategi untuk menjadi produsen baja karbon rendah di Asia. Dimana perseroan akan meningkatkan teknologi produksi. Dengan peningkatan teknologi produksi,  GGRP akan memodifikasi teknologi Electric Arc Furnace (EAF) yang dimilikinya, dengan mengintegrasikan sistem pengisian samping, sehingga diharapkan dapat mengurangi konsumsi energi sekitar 10% hingga 20%.

Selain itu, perseroan berencana untuk menerapkan teknologi slab casting tipis, serta mesin rolling baru, sehingga memungkinkan untuk memproduksi baja rendah karbon berkualitas premium yang bernilai tinggi untuk aplikasi hilir. GGRP juga akan mengoptimalkan pemanfaatan scrap sebagai bahan baku. GGRP akan mengamankan scrap berkualitas tinggi melalui sistem penilaian yang berbasis Artificial Intelligence (AI), menerapkan perjanjian jangka panjang untuk pemasok scrap berkualitas, hingga investasi strategis dalam scrapyard. ”Keseluruhan hal ini dilakukan guna memastikan kualitas dan pasokan material scrap yang konsisten,” ujar Fedaus. (bani)

BERITA TERKAIT

Kurangi Bahaya Rokok - Dokter : Selamatkan 4,6 Juta Nyawa di Indonesia

Prevalensi perokok Indonesia masih terus menunjukkan angka kenaikan. Data World Health Organization (WHO) menyebut Indonesia sebagai negara dengan konsumsi rokok…

Kurangi Bahaya Rokok - Dokter : Selamatkan 4,6 Juta Nyawa di Indonesia

Prevalensi perokok Indonesia masih terus menunjukkan angka kenaikan. Data World Health Organization (WHO) menyebut Indonesia sebagai negara dengan konsumsi rokok…

Kerjasama Perusahaan Teknologi Global - BREN Percepat Pengembangan Aset Panas Bumi

NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan bisnis energi baru terbarukan, PT Barito Renewables Tbk (BREN) terus perluas kerjasama dan salah satunya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kurangi Bahaya Rokok - Dokter : Selamatkan 4,6 Juta Nyawa di Indonesia

Prevalensi perokok Indonesia masih terus menunjukkan angka kenaikan. Data World Health Organization (WHO) menyebut Indonesia sebagai negara dengan konsumsi rokok…

Kurangi Bahaya Rokok - Dokter : Selamatkan 4,6 Juta Nyawa di Indonesia

Prevalensi perokok Indonesia masih terus menunjukkan angka kenaikan. Data World Health Organization (WHO) menyebut Indonesia sebagai negara dengan konsumsi rokok…

Kerjasama Perusahaan Teknologi Global - BREN Percepat Pengembangan Aset Panas Bumi

NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan bisnis energi baru terbarukan, PT Barito Renewables Tbk (BREN) terus perluas kerjasama dan salah satunya…