Beban Pendapatan Naik, Laba Astra Agro Turun 9,51%

NERACA

Jakarta– Meningkatnya produksi CPO PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), rupanya tidak seirama dengan perolehan laba perseroan. Hingga kuartal ketiga, anak perusahaan Astra Internasional ini membukukan laba bersih sebesar Rp1,74 triliun. Jumlah tersebut turun 9,51% bila dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,93 triliun.

Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (29/10). Disebutkan pula, penurunan laba ini dikarenakan tingginya pos beban pokok pendapatan dari Rp4,90 triliun di kuartal ketiga 2011 menjadi Rp5,54 triliun.

Padahal, pendapatan perseroan mengalami peningkatan dibandingkan 12 bulan sebelumnya sebesar 8,05% menjadi Rp8,57 triliun dari Rp7,93 triliun di kuartal ketiga 2011. Hal tersebut membuat laba bruto perseroan turun tipis 0,29% menjadi Rp3,02 triliun di sembilan bulan pertama tahun ini dari Rp3,03 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Laba bersih semakin tergerus karena adanya peningkatan pada beban umum dan administrasi yakni sebesar Rp386,27 miliar dari Rp316,43 miliar dan beban penjualan menjadi Rp254,45 miliar dari Rp194,08 miliar. Alhasil, laba per saham dasar (earning per share) AALI mengalami penurunan 10,11% menjadi Rp1.061,80 per lembar saham di kuartal ketiga 2012 dari Rp1.181,21 per lembar saham di kuartal ketiga 2011. Meski demikian perseroan tetap mengalami pertumbuhan total aset sebesar 17,99%.

Sebagai informasi, hingga September 2012 PT Astra Agro Lestari Tbk mencatatkan total produksi crude palm oil (CPO) mencapai 1,04 juta ton atau naik sebesar 11,2% hingga September 2012 dari periode sama sebelumnya 930,82 ribu ton.

Adapun kenaikan tersebut seiring meningkatnya perolehan produksi TBS AALI hingga September sebesar 11,7% dari 3,54 juta ton menjadi 3,96 juta ton. Produksi crude palm oil (CPO) mencapai 147.890 ton pada September 2012. Kenaikan produksi tersebut berasal dari wilayah Kalimantan yang naik sebesar 20,2%, sedangkan Sumatra dan Sulawesi masing-masing naik sebesar 7,8% dan 4,5%. Komposisi TBS oleh antara lain nukleus sebesar 61,5% dan eksternal sebesar 38,5% pada September 2012 dari September 2011 dari nukleus sebesar 64,6% dan eksternal sebesar 35,4%. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…