NERACA
Jakarta - Dalam menyelaraskan visi misi calon gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta masa bakti 2024-2029 dengan program kerja para pengusaha yang bernaung dibawah organisasi KADIN, Ketua Umum KADIN DKI Jakarta Diana Dewi menggelar acara pemaparan visi misi cagub/cawagub DKI. Dengan tema 'Mencari Pemimpin Baru Jakarta', acara tersebut digelar di Menara Bank Mega, Jakarta dengan moderator Diana Dewi sendiri.
Usai mendengarkan pemaparan para calon gubernur maupun calon wakil gubernur (cagub/cawagub) DKI yang dihadiri oleh Ridwan Kamil, Kun Wardana dan Pramono Anung, Diana Dewi menegaskan bahwa sebagai pengusaha pihaknya menginginkan kebijakan dari Pemprov DKI Jakarta harus dirumuskan bersama-sama dengan sejumlah stakeholder terkait. "Jakarta yang akan menjadi kota global untuk mewujudkannya tentu tidak mudah. Jika semua stakeholder terkait dilibatkan untuk merumuskan kebijakan Pemprov DKI, saya rasa kebijakannya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Jakarta yang heterogen," jelas Diana Dewi pada Rabu (6/11).
Jakarta yang minim akan Sumber Daya Alam (SDM) dengan masyarakat yang datang dari berbagai suku bangsa atau heterogen, lanjut Diana, Jakarta yang nantinya bukan lagi sebagai ibu kota lebih mudah diwujudkan menjadi kota global ketika berbagai stakeholder terkait dilibatkan untuk merumuskan kebijakan yang dihasilkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Sebagai salah seorang pengusaha nasional, dengan digelarnya talk show 'Mencari Pemimpin Baru Jakarta', Diana juga berharap akan lahir pemimpin baru di Jakarta yang bisa menaikan pertumbuhan ekonomi serta menciptakan pertambahan lapangan pekerjaan.
Bagi Diana, Jakarta jangan hanya dinilai yang berada dikawasan Sudirman, Thamrin atau dikawasan elit lainnya tetapi Jakarta harus dilihat secara menyeluruh bahwa masih terdapat perkampungan kumuh yang masih harus dibenahi.
"Harus lahir pemimpin Jakarta yang bisa menghapuskan kemiskinan. Saat ini di Jakarta ternyata masih ada seorang anak yang ingin membawa pulang makanan bagi neneknya dari program makan siang gratis yang digelar untuk anak sekolah dasar," tandas Diana.
Sementara itu Cagub DKI Jakarta Ridwan Kamil atau yang biasa disapa Kang Emil menuturkan bahwa jika dirinya terpilih sebagai DKI-1, Kang Emil akan menciptakan 1 juta lapangan pekerjaan. "1 juta lapangan pekerjaan tersebut terdiri dari 600 pekerja kantoran, 300 ribu pekerja UMKM dan 100 ribu padat karya," ujar Kang Emil.
Kang Emil juga berencana akan menjadikan Jakarta kota global atau kota festival dengan standar dunia. Jika ada konser di Jakarta maka konser-konser tersebut akan dibuat konser berkelas internasional.
Emil mencontohkan ada konser yang digelar di Singapura dengan modal 6 juta dollar tetapi bisa menghasilkan income 50 kali lipat atau sebesar 300 juta dollar. "Jika Indonesia bisa memperbaiki konser menjadi berskala internasional, aksesnya bagus, luas dan memadai, lima tahun kedepan Jakarta akan menjadi pilihan tempat festival berskala dunia," jelas Kang Emil lagi.
Untuk membuat kota global dan menyelenggarakan konser-konser berkelas dunia, Kang Emil akan memulainya dengan menyediakan infrastruktur yang memadai. Hal-hal seperti ruas jalan yang sempit serta parkir yang sempit akan diperbaiki.
Efek domino dari festival internasional lanjut Kang Emil tentu besar seperti menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menaikkan kegiatan ekonomi. Adapun giat ekonomi di Jakarta lanjut Kang Emil bukan berlandaskan ekonomi kapitalis tetapi ekonomi Pancasila terutama sila kelima.
Usaha yang kecil tandas Kang Emil harus dibesarkan dan usaha yang sudah besar harus diluaskan. Kedepan Kang Emil akan membuat kredit tanpa bunga serta mendorong kewajiban pengelola mall yang harus memberikan keuntungan sebesar 30 persen bagi pelaku UMKM.
NERACA Jakarta - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah atau LKPP menyempurnakan katalog elektronik atau E-Katalog menjadi versi 6.0. Menurut…
NERACA Bogor - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) pada Polbangtan Bogor menerima kunjungan dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan…
NERACA Jakarta - Dengan dukungan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) bersama Sawit…
NERACA Jakarta - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah atau LKPP menyempurnakan katalog elektronik atau E-Katalog menjadi versi 6.0. Menurut…
NERACA Bogor - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) pada Polbangtan Bogor menerima kunjungan dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan…
NERACA Jakarta - Dengan dukungan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) bersama Sawit…